Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Random Posts

Sehat Jiwa Raga

Ringkasan Kitab Hakim - Hakim

Ringkasan Kitab Hakim - Hakim


Latar Belakang Kitab Hakim-Hakim 


Kitab hakim-hakim merupakan kitab ketujuh dari kitab Perjanjian Lama menyusuli Kitab-kitab Pentateukh(Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan) dan kitab Yosua yang menguraikan sejarah Israel dari kematian Yosua sampai tampilnya nabi Samuel. Hakim-hakim di sini lebih dari sekedar juru lerai secara hukum, hakim-hakim adalah penyelamat - penyelamat, salah satunya adalah Otniel (Hakim-hakim 3:9), yang dengan karunia-karunia rohani mendapat kekuatan dari Roh Kudus Allah untuk melepaskan dan melindungi Israel (Hakim-hakim 6:34) sampai didirikannya kerajaan Israel (bandingkan dengan pemakaian kata yang sama untuk penguasa tertinggi di Kartago, dan kata itu sama artinya dengan kata 'raja' dalam bahasa Kanaan kuno, yaitu Ugarit, Anat 5:40). TUHAN sendirilah Kepala Hakim (Hakim-hakim 11:27). 


Isi Kitab Hakim-Hakim 


1. Peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudah Yosua meninggal (hakim-hakim 1:1 sampai hakim-hakim 2:5).

Dengan penuh ketaatan selama beberapa tahun suku Yehuda dan Simeon bergerak maju ke selatan untuk menaklukkan Bezek, Yerusalem, namun tidak mampu mempertahankannya, hakim-hakim 1:21), sehingga Hebron dan Debir diduduki kembali sejak dimusnahkan (Yosua 10:36 dan 39), Horma dan tiga kampung Filistin tidak dapat dipertahankan (hakim-hakim 1:19). Begitu juga keturunan Yusuf (yaitu Manasye dan Efraim) menaklukkan Betel (1:22-26), yang memberontak (baca Yosua 8:17, Yosua 12:9). Tapi kemudian menyusullah kegagalan Israel yang tidak terus menumpas orang Kanaan, kampung-kampung tidak lagi ditaklukkan (hakim-hakim 1:27-36). Ternyata suku Dan sempat diusir dari daerah bagian mereka (hakim-hakim 1:34). Karena mereka tidak membasmi penduduk negeri itu, maka masa penghajaran yang menyusul terpaksa diperpanjang (hakim-hakim 2:1-5). 


2. Sejarah Israel pada zaman Hakim-hakim ( hakim-hakim 2:6 sampai hakim-hakim 16:31) 


(1) Penulis memahami sejarah seperti seorang nabi (hakim-hakim 2:6 sampai hakim-hakim 3:6). 

Dasar utama baginya ialah pembalasan dari Allah: dalam upaya pemeliharaan-Nya Allah memberi upah bangsa Israel sesuai kesetiaan mereka. Umat Israel terus-menerus dicobai untuk mengikuti ibadat agama kesuburan yang dipraktekkan orang Kanaan tetangga mereka, juga untuk mengikuti cara pertanian dan patokan-patokan budaya mereka yang lebih unggul. Memang TUHAN membawa Israel melalui padang gurun, tapi meurut pikiran sendiri bangsa Israel, Baal kelihatannya lebih sanggup membuat tanaman bertumbuh dan berbuah. Oleh karena itu kitab Hakim-hakim menunjukkan suatu lingkaran dosa yang diulang-ulangi (penyembahan Baal), penghambaan kepada bangsa-bangsa yang menyerang, doa permohonan ke hadapan Allah Maha Pengasih dengan memohon pembebasan, doa keselamatan melalui hakim-hakim yang dibangkitkan Allah 


(ii) Enam masa penindasan yang berurutan dan kegiatan dari 12 hakim penyelamat (hakim-hakim 3:7 sampai hakim-hakim 16:31). 


1. Penyerbuan Kusyan-Risyataim ( hakim-hakim 3:7-11). Sejak tahun 138 Sebelum Masehi Israel menderita selama 8 tahun di bawah penindasan Kusyan-Risyataim, yaitu penyerbu yang datang dari Mesopotamia, negeri yang dikuasai bangsa Het (Hakim-hakim 3:8). Namun penyebab utama penderitaan itu ialah dosa Israel (Hakim-hakim 3:7) atas tuntutan kesusilaan perjanjian Allah yang menyelamatkan. Setelah itu, berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenasadik Kaleb (hakim-hakim 3:9). Kedamaian yang menyusul kemudian selama 40 tahun sejajar dengan masa kejayaan pemerintahan bangsa Het, hingga beberapa tahun sesudah kematian Supiluliuma pada 1345 Sebelum Masehi. 


2. Penindasan pada zaman Eglon (Hakim-hakim 3:12-31). Menjelang zaman kekacauan internasional karena timbulnya Dinasti 19 Mesir yang suka berperang, orang Israel melakukan pula apa yg jahat di mata Yahweh, lalu Eglon, raja Moab, diberi Yahweh kuasa atas orang Israel' (3:12). Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin (hakim-hakim 3:15), dan memberikan mereka masa damai selama 80 tahun, yang mulai dengan persetujuan antara Seti dengan Mursil tahun 1315, yang selanjutnya mengalami pembaharuan pada tahun 1279 oleh Rameses II. Baik Mesir maupun orang Het sepertinya tidak mengerti peranan mereka sebagai alat sorgawi, tapi kenyataan bahwa saat mereka menciptakan damai di Palestina, hal itu sesuai dengan ketentuan Allah untuk memberi keamanan (hakim-hakim 3:30) bagi umat-Nya. Kemudian Samgar berhasil melawan musuh lama, Filistin, yang perlengkapannya yang lebih hebat (hakim-hakim 3:31)


3. Pelepasan oleh Debora (hakim-hakim 4:1 sampai hakim-hakim 5:31) . Karena runtuhnya kerajaan-kerajaan besar dan timbulnya penindasan dari pihak orang Kanaan pada zaman Yabin 2, orang Hazor (hakim-hakim 4:2-3) maka TUHAN membangkitkan hakim ke empat, yaitu ibu Debora. Panglima tentaranya yang bernama Barak membangkitkan suku suku dari wilayah utara dan tengah di lembah Esdraelon untuk berperang melawan tentara Yabin yang dipimpin oleh Sisera. Namun dari langit berperang bintang - bintang dari peredaran bintang memerangi Sisera (hakim-hakim 5:20-21), awan gelap dan hujan badai topan dikerahkan TUHAN unter melumpuhkan kereta perang Kanaan yang kuat itu.

Sisera lari tapi dibunuh oleh seorang perempuan Keni.

Menyusullah masa damai selama 40 tahun sesudah kemenangan Debora (kira kira tahun 1216-1176 Sebelum Masehi) sejajar dengan pemerintahan tangan besi Rameses III. 


4. Kelepasan oleh Gideon (Hakim-hakim 6:1 sampai hakim-hakim 8:32). 

Kemudian dari padang gurun timur muncul orang Midian dan Amalek, merampok orang Israel yang berdosa itu (Hakim-hakim 6:2-6) baca juga Rut 1:1). Tapi kira-kira sekitar tahun 1169 'pedang demi TUHAN dan demi Gideon' membersihkan Israel dari penyamun-penyamun pengembara ini ( hakim-hakim 7:19-25, hakim-hakim 8:10-12, bandingkan dengan  latar belakang yang damai dalam kitab Rut 2 sampai Rut 4, kira-kira 20 tahun kemudian.


5. Timbul tenggelamnya Abimelekh (Hakim-hakim 8:33 sampai hakim-hakim 10:5). Kekacauan yang ditimbulkan Abimelekh, anak Gideon, yang mengangkat dirinya menjadi raja memerintah Israel (Hakim-hakim 9), diperbaiki oleh hakim yang ke-6 dan ke-7 yaitu Tola dan Yair(hakim-hakim 10:1-5)


6. Penindasan pada zaman Amon dan Filistin (Hakim-hakim 10:6 sampai Hakim-hakim 16:31). 

Sesudah Tola dan Yair meninggal pada tahun 1103 Sebelum Masehi, dan karena kemurtadan yang timbul kemudian, tanah Israel diserahkan Allah serentak, wilayah timur kepada orang Amon dan wilayah barat kepada orang Filistin ( hakim-hakim 10:7), sesudah lewat 18 tahun Israel Timur dibebaskan oleh Yefta, yaitu hakim ke-8 (Hakim-hakim 11), yang diganti oleh tiga hakim minor. Tapi Israel Barat tetap berada di bawah kekuasaan Filistin yang bangkit kembali walaupun Simson, hakim ke-12 dan yang terakhir dalam Hakim-hakim (Hakim-hakim 13-16), menunjukkan kekuatan raksasanya (sampai tahun 1065 Sebelum Masehi). 


Hakim-hakim 17:1 sampai hakim-hakim 21:25 merupakan pasal tambahan sekaligus pelengkap yang menyajikan keterangan terperinci mengenai dua peristiwa kemurtadan Israel yang paling dini (sebelum 1374 Sebelum Masehi) baca juga  tampilnya Pinehas dalam kitab hakim-hakim 20:28 dan disebutnya peristiwa - peristiwa sesuai pasal 18 dalam Yosua 19:47, yang penulisnya adalah angkatan zaman penaklukan tanah Kanaan, Yosua 5:1 dan Yosua 6:25. 

Tujuan tambahan ini ialah untuk menunjukkan betapa besarnya dosa Israel, dan di sini hampir setiap Titah yang Sepuluh Titah telah dilanggar. Bagian tentang Mikha dan orang Dan (Hakim-hakim 17-18) menceritakan bagaimana Mikha mencuri barang perak ibunya, kemudian ia mengubah hasil curiannya itu menjadi patung berhala untuk kuil ilahnya (Hakim-hakim 17:5). Sementara itu seorang Lewi, hamba Allah, mengembara tanpa tunjangan, sampai dia digaji oleh Mikha. Tapi kemudian ternyata ia mengibuli majikannya tatkala ditawari jadi pimpinan oleh gerombolan suku Dan yang tamak, penyembah berhala dan pembunuh itu (hakim-hakim 18:25). Orang Lewi ini ialah Yonatan, yang justru adalah keturunan Musa (hakim-hakim 18:30). Memang hukum ke-7 tidak disebut, tapi pasal berikutnya (hakim-hakim 19-22-26) perkosaan oleh suku Benyamin tidak hanya menguraikan perang saudara dan memberi tumpangan bagi penjahat-penjahat, tapi juga persundalan dan gundik lari meninggalkan suami seorang Lewi (hakim-hakim 19:2), semburit, penggagahan dan perzinahan (hakim-hakim 19:22-24) dan akhirnya penculikan besar-besaran (hakim-hakim 21:23). Hal-hal seperti itulah yang menjadi akibat jika setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. 


Soal CCA Dari Kita Hakim - Hakim

- Apa itu kitab Hakim-hakim 

Jawab :

Kitab hakim-hakim adalah salah satu kitab dalam Alkitab, tepatnya bagian dari Perjanjian Lama. KHakim-hakimberisi tentang periode sejarah bangsa Israel setelah kematian Yosua dan sebelum berdirinya kerajaan Israel di bawah Raja Saul. Dalam masa ini, bangsa Israel dipimpin oleh para hakim, yaitu pemimpin-pemimpin yang diangkat oleh Allah untuk membebaskan Israel dari penindasan musuh dan memulihkan hubungan mereka dengan Allah.

- Ada berapa hakim dalam Kitab Hakim-hakim?

Jawab : Ada 13 Hakim


- Siapa saja hakim di kitab Hakim-hakim?

-Jawab : Abdon, Barak, Debora, Ebzan, Ehud, Elon, Gideon, Otniel, Samgar, Simson, Tola, Yair dan Yefta.

- Siapa yang menulis kitab hakim-hakim?

Jawab : Penulis Hakim-hakim mungkin mengandalkan sumber-sumber tertulis yang pada dewasa ini sudah tidak ada lagi, seperti Kitab Orang Jujur(yasyar) (Yosua 10:13). 

Para kritikus modern sudah biasa menganggap bahwa sumber bahan penulis adalah bahan-bahan yang sebagian besar berkaitan dari sumber yang satu dengan sumber yang lain yang berasal dari abad 9 (sumber Y”) dan abad 8 (sumber 'E”) dan disusun oleh penulis Kitab UIangan pada tahun 550 Sebelum Masehi. Uraian ini berusaha menyamakan panggilan Allah kepada Gideon di pemerasan anggur, dan korban dampak panggilan itu (Hakim-hakim 6:11-24, yang dikatakan termasuk 'Y”) dengan perintah Allah yang berikutnya kepada Gideon untuk memusnahkan mezbah Baal dan menggantinya dengan mezbah bagi TUHAN ( Hakim-hakim 6:25-32) yang dikatakan termasuk 'E') seolah-olah keduanya merupakan dua cerita yang bertentangan dari satu panggilan. Atau sekali lagi, peristiwa Gideon menangkap Oreb dan Zeeb, dua pangeran Midian di tempat penyeberangan di Sungai Yordan (Hakim-hakim 7:24-25, 'E”) dikacaukan dengan penangkapan yang akhirnya terjadi terhadap raja-raja mereka, yaitu Zebah dan Salmuna, ke arah sebelah timur (Hakim-hakim 8:10-11,” Y”), walaupun dengan demikian harus membuang kata-kata dalam Hakim-hakim 8:10, semua orang yang masih tinggal hidup dari seluruh tentara sebagai usaha dari seorang penyusun di kemudian hari demi menyelaraskan cerita-cerita yang diduga ada yang bertentangan itu. 

Naskah bahasa Ibrani Kitab Hakim-Hakim terpelihara lebih baik dibandingkan setiap kitab nabi-nabi terdahulu, dan umumnya lebih bebas dari kesalahan dalam ihwal penyalinannya. Tapi terjemahan LXX-nya yang kuno menunjukkan variasi - variasi yang sedemikian rupa, sehingga terjemahan LXX terbitan Rahlfs pada akhir-akhir ini menyajikan pada setiap halamannya dua bentuk naskah Yunani yang berbeda, menurut naskah-naskah A dan B. 


- Apa tujuan kitab hakim-hakim?


Jawab :

Kitab Hakim-Hakim memiliki tujuan yang jelas untuk menggambarkan hubungan dinamis antara TUHAN dan umat-Nya, baik dalam masa-masa ketaatan maupun pemberontakan. Kitab ini tidak hanya berfungsi sebagai catatan sejarah, tetapi juga sebagai panduan teologis dan moral bagi pembaca di segala zaman. Dengan memahami isi dan pesan Kitab Hakim-Hakim, kita diajak untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan hidup dalam ketaatan kepada TUHAN.


- Jelaskan tujuan dari kitab hakim-hakim 


Jawab :

Kitab Hakim-Hakim merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang memiliki peranan penting dalam pemahaman sejarah dan teologi bangsa Israel. Isi kitab hakim-hakim mencatat perjalanan bangsa Israel setelah kematian Yosua hingga munculnya monarki pertama di bawah Saul. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan penulisan kitab Hakim-Hakim.

1. Memberitahukan Keadaan Bangsa Israel Setelah Kematian Yosua

Setelah Yosua meninggal, bangsa Israel tidak lagi memiliki pemimpin tunggal. Kitab Hakim-Hakim menggambarkan situasi anarkis yang terjadi akibat ketidaktaatan bangsa Israel kepada TUHAN. Hal ini tercermin dalam ayat terkenal, "Pada zaman itu tidak ada raja di Israel; setiap orang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri" (Hakim-Hakim 21:25). Eksposisi kitab hakim-hakim secara keseluruhan menunjukkan kondisi sosial, politik, dan kualitas kerohanian bangsa Israel yang berulang kali jatuh dalam siklus dosa, hukuman, pertobatan, dan pemulihan.

2. Menunjukkan Kesetiaan TUHAN Meski Bangsa Israel Tidak Setia

Kitab Hakim-Hakim menyoroti kasih setia TUHAN yang terus memulihkan umat-Nya meskipun mereka sering memberontak. Dalam setiap siklus dosa, TUHAN selalu mengangkat seorang hakim untuk menyelamatkan Israel dari penindasan musuh. Ini menunjukkan bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan umat-Nya, meskipun mereka sering kali melupakan perjanjian dengan-Nya.

3. Menyampaikan Peringatan dan Pelajaran Moral

Kitab Hakim-Hakim memberikan peringatan tentang konsekuensi dari ketidaktaatan dan penyembahan berhala. Kisah-kisah di dalamnya, seperti Gideon, Simson, dan Debora, mengajarkan pelajaran moral yang relevan bagi pembaca hingga saat ini. Ketidaktaatan membawa kehancuran, tetapi pertobatan membawa pemulihan.

4. Membuka Jalan Menuju Sistem Monarki

Kitab Hakim-Hakim berfungsi sebagai jembatan menuju pengenalan sistem monarki dalam sejarah Israel. Ketiadaan pemimpin yang kuat dan kesatuan bangsa dalam kitab ini menekankan kebutuhan akan seorang raja yang memimpin mereka di bawah otoritas TUHAN. Ini mempersiapkan pembaca untuk memahami peran Samuel dan pengurapan Saul sebagai raja pertama Israel.

5. Memperkenalkan Kuasa TUHAN Melalui Kelemahan Manusia

Melalui tokoh - tokoh seperti Otniel, Gideon, Debora dan Simson yang merasa tidak layak  yang memiliki kelemahan pribadi, kitab ini menunjukkan bahwa TUHAN dapat menggunakan siapa saja untuk melaksanakan rencana-Nya. Kuasa TUHAN yang bekerja melalui kelemahan manusia menjadi beberqpq pelajaran penting dalam Kitab Hakim-Hakim.


- Kitab hakim-hakim ada berapa pasal?

Jawab : 25 pasal

- Kitab hakim-hakim ada berapa ayat?

Jawab : 618 ayat

Post a Comment for "Ringkasan Kitab Hakim - Hakim"

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8166554209669713" crossorigin="anonymous">