Latar Belakang Dan Garis Besar Kitab Keluaran

 Latar Belakang Kitab Keluaran

Kitab Keluaran ialah kitab kedua dalam Alkitab dalam surat Perjanjian Lama yang menyajikan sejarah Israel yang menyusuli masa keberuntungan, yakni sewaktu Yusuf masih memegang tampuk pemerintahan di Mesir. Kitab Keluaran mencatat kedua puncak masa - masa jaya dalam sejarah Israel, yaitu pembebasan dari perbudakan di Mesir dan pemberian Hukum Taurat. Setelah itu peristiwa - peristiwa yang dicatat dalam Keluaran menduduki tempat yang berpusat pada pernyataan Allah kepada umatNya, tidak hanya di bawah Perjanjian Lama tapi juga di bawah Perjanjian Baru karena domba Paskah menjadi lambang dari korban TUHAN Yesus, dan pesta Hari Raya Paskah menjadi dasar dari Perjamuan Kudus, peringatan penebusan umat Kristen di seluruh dunia. Tema utama Keluaran adalah peristiwa - peristiwa yang mendahului dan menyusuli keberangkatan Israel dari tanah Mesir. Kerangka kronologisnya hanya diberikan secara umum, selaras dengan cara orang Ibrani melihat sejarah, yaitu sebagai deretan peristiwa, jadi bukan sebagai deretan tanggal atau kalender. Kitab Keluaran dimulai dengan catatan ringkas tentang keturunan Israel, sebagai jembatan peralihan dari kitab Kejadian, dimana Alkitab mencatat suatu keresahan yang timbul pada pihak Mesir melihat laju pertambahan jumlah orang Israel yang begitu besar atau pesat yang menurut anggapan orang Mesir menjadi suatu ancaman di masa yang akan datang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dikeluarkanlah beberapa ketetapan yang ditujukan khusus untuk orang Israel yang berada di tanah Mesir. Pertama, membebankan kepada orang Israel kerja paksa, diawasi oleh mandur - mandur orang Mesir. Barangkali tujuannya untuk memperoleh sejumlah besar tenaga kerja yang dibutuhkan pada saat itu sambil mengawasi mereka dengan ketat. Kedua, kelihatannya bertujuan untuk memperberat perbudakan yang telah begitu tajam sekaligus memeras tenaga dan waktu memikirkan dan melakukan yang lain. Ketiga, bertujuan mencegah pertambahan jumlah orang Israel selanjutnya, dengan jalan membunuh semua bayi laki-laki yang baru lahir. Bayi-bayi laki-laki dijadikan sasaran, karena dianggap kelak akan bangkit jadi pemberontak. Ketetapan ketiga melatar belakangi kelahiran Musa dan dibesarkannya dia di istana Firaun, dan menjadi tokoh besar kedua dalam sejarah bangsa Israel. 

Sesudah Israel tinggal di Delta Timur Mesir selama 430 tahun (Keluaran 12:40-41), yang memuncak dalam perhambaan rodi negara pada zaman Wangsa 18 dan 19, maka Musa bersama Harun sebagai juru bicaranya, ditugaskan Allah untuk membawa hamba-hamba Ibrani keturunan Abraham, Ishak dan Yakub agar keluar dari Mesir untuk menjadi suatu bangsa di Palestina, tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka (Keluaran 3 dan Keluaran 4). Sekalipun Firaun dengan segala kekuasaannya melawannya, dan sekalipun umat Israel sendiri durhaka, namun hal itu tetap terlaksana. Bahwa suatu bangsa taklukan keluar dari negara besar yang menguasainya, bukanlah tidak mungkin pada zaman kuno. Misalnya, pada akhir abad 15 sebelum Masehi bangsa-bangsa dari 14 daerah meninggalkan tempat kediaman mereka di wilayah kerajaan Het lalu pindah ke negeri Isuwa, walaupun di kemudian hari mereka dibawa kembali oleh raja Het. Supiluliuma yang kuat (Weidner, Politische Dokumenter Kleinasien, 1923, halaman 5). Memang Firaun Mesir juga mencoba menahan Israel, tapi semua upayanya dijadikan sia - sia belaka oleh Allah, yang menimpakan ke atasnya kekuatan alam dalam 9 tulah dan suatu hukuman adi-kodrati pada tulah ke-10, dan menenggelamkan pasukan kereta perangnya yang mengejar Israel di Laut Teberau. Pemanggilan suatu bangsa keluar dari bangsa lain dengan cara ini, khususnya untuk mengabdi kepada Allah mereka dan hidup dalam ikatan suatu perjanjian langsung dengan Dia, memang unik. Bangsa-bangsa yang pindah ke Isuwa seperti tadi disebut, pasti memandang diri mereka ditindas juga, tapi tidak mendapat tugas positif atau panggilan dari Allah yang menuju suatu nasib yang baik dan mulia.

Garis Besar Isi Kitab Keluaran 

Berikut ini garis besar kitab Keluaran berdasarkan judul perikop pasal demi pasal yang tertulis dalam kitab Keluaran antara lain :

• Pasal 1 : Orang Israel ditindas di Mesir

• Pasal 2 dan 3  : 

- Musa lahir dan diselamatkan.

- Musa membela bangsanya, ia lari ke tanah Midian.

- Musa diutus TUHAN. 

• Pasal 4 : Musa kembali ke Mesir.

• Pasal 5 : Musa menghadap Firaun - Bangsa Israel Makin ditindas.

• Pasal 6 : 

- Pengutusan Musa.

- Nenek moyang Musa dan Harun.

- Musa menghadap Firaun .

• Pasal 7 : Tulah Pertama : air menjadi darah.

• Pasal 8 :

- Tulah kedua : katak

- Tulah ketiga : nyamuk

- Tulah keempat : lalat pikat

• Pasal 9 :

- Tulah kelima : penyakit sampar pada ternak.

- Tulah Keenam : Sarah

- Tulah ketujuh : hujan es

• Pasal 10 : 

- Tulah kedelapan : belalang

- Tulah kesembilan : gelap gulita

• Pasal 11 : Tulah kesepuluh diberitahukan.

• Pasal 12 : 

- Tentang perayaan Paskah.

- Tulah kesepuluh : Anak sulung mati; Orang Israel keluar dari Mesir.

- Ketetapan lebih lanjut mengenai Paskah.

• Pasal 13 : 

- Ketetapan tentang anak sulung; Hari raya Roti tidak beragi.

- Anak menuntun umatNya.

• Pasal 14 : 

- Firaun bertindak untuk penghabisan kali.

- Menyeberangi Laut Teberau.

• Pasal 15 : 

- Nyanyian Musa dan Israel.

- Di Mara dan di Elim.

• Pasal 16 : Manna; Sabat.

• Pasal 17 : 

- Di Masa dan di Meriba.

- Kemenangan orang Israel melawan orang Amalek.

• Pasal 18 : 

- Yitro mengunjungi Musa.

- Pengangkatan hakim - hakim.

• Pasal 19 : TUHAN menampakkan Diri di gunung Sinai.

• Pasal 20 :

- Kesepuluh firman.

- Orang Israel takut menghadap kedatangan TUHAN.

- Peraturan tentang kebaktian.

• Pasal 21 : 

- Tentang hak budak Ibrani.

- Peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia.

• Pasal 22 :

- Peraturan tentang jaminan harta sesama manusia.

- Peraturan tentang orang - orang yang tidak mampu.

- Berbagai - bagai peraturan.

• Pasal 23 : 

- Peraturan tentang hak - hak manusia.

- Peraturan tentang kebaktian dan hari - hari raya.

- Janji dan tegoran kepada Israel.

• Pasal 24 :

- Upacara pengikatan perjanjian antara TUHAN dengan bangsa Israel.

- Musa di gunung Sinai.

• Pasal 25 :

- Petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci ; Mengenai persembahan khusus.

- Mengenai tabut perjanjian.

- Mengenai meja roti sajian. 

- Mengenai kandil.

• Pasal 26 : Mengenai Kemah Suci.

• Pasal 27 : 

- Mengenai mezbah korban bakaran.

- Mengenai pelataran.

- Mengenai minyak untuk lampu.

• Pasal 28 : Mengenai pakaian imam.

• Pasal 29 : 

- Mengenai pentahbisan Harun dan anak - anaknya.

- Mengenai korban pagi dan korban petang.

• Pasal 30 : 

- Mengenai mezbah pembakaran ukupan.

- Mengenai persembahan khusus pada waktu pendaftaran orang Israel. 

- Mengenai bejana pembasuhan.

- Mengenai minyak urapan yang kudus.

- Mengenai ukupan yang kudus.

• Pasal 31 : 

- Bezaleel dan Aholiab ditunjuk.

- Peringatan untuk menguduskan hari Sabat.

- Musa menerima kedua loh hukum.

• Pasal 32 : Anak lembu emas.

• Pasal 33 : Musa meminta penyertaan TUHAN di gurun.

• Pasal 34 : Dua loh batu yang baru.

• Pasal 35 : 

- Peringatan untuk menguduskan hari Sabat.

- Persembahan khusus untuk mendirikan Kemah Suci dan untuk kebaktian di dalamnya.

- Pengangkatan Bezaleel dan Aholiab.

• Pasal 36 : Membuat Kemah Suci

• Pasal 37 : 

- Membuat tabut perjanjian.

- Membuat meja roti sajian.

- Membuat kandil.

- Membuat mezbah pembakaran ukupan.

- Membuat minyak urapan dan ukupan dari wangi - wangian.

• Pasal 38 : 

- Membuat mezbah korban bakaran.

- Membuat bejana pembasuhan.

- Membuat pelataran.

- Biaya untuk mendirikan Kemah Suci.

• Pasal 39 : 

- Membuat pakaian imam.

- Pekerjaan itu diterima baik oleh Musa.

Pasal 40 :

- Musa memdirikan Kemah Suci.

- Kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.

BERSAMBUNG....

Share this post