Iklan Horizontal

Sejarah Israel Dan Palestina Menurut Alkitab

sejarah-israel-dan-palestina


SEJARAH ISRAEL DAN PALESTINA 


Admin Kristen Punya yakin bahwa kita mengetahui dari berbagai sumber berita terkini bahwa peperangan antara bangsa Israel dengan bangsa Palestina masih berlangsung hingga saat ini. Tentunya kita sebagai orang Kristen tidak bisa berbuat banyak atas peperangan antara Israel dan Palestina ini selain mendoakan agar terjadi gencatan senjata, agar pihak Israel dan Palestina sama - sama menyerukan perdamaian.

Berbicara mengenai Israel tentunya tidak lepas dari sosok kehidupan Abraham, Ishak dan Yakub. Sementara dari pihak Palestina, tidak bisa lepas dari sosok kehidupan seseorang pemimpin bangsa Palestina yang bernama Abimelekh.

Namun sebelum membahas lebih jauh mengenai sejarah Israel dan Palestina, kita harus mengerti terlebih dulu bahwa kata Palestina tidak ada tertulis di dalam Alkitab. Alkitab menggunakan kata Filistin dalam penyebutan bagi bangsa Palestina yang dimulai dari Kitab Kejadian 26:8.



ISRAEL ADALAH MILIK ALLAH


Pernyataan Paulus bahwa 'tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel' (Roma 9:6) sejajar dengan pernyataan para nabi. Mereka mengatakan bahwa bangsa sejati Allah adalah mereka yang disebut Israel, mungkin jumlahnya hanyalah 'sisa' kecil, terdiri dari orang-orang yang setia di antara Israel. Dalam Perjanjian Baru gagasan 'sisa' tersebut timbul dalam pemberitaan Yohanes Pembaptis, yang menyatakan tegas bahwa hal keturunan dari Abraham adalah tidak berharga (Matius 3:9, Lukas 3:8). Himbauan Yesus kepada murid-murid untuk membentuk sekeliling Dia suatu "kawanan domba kecil' yang akan menerima kerajaan itu (Lukas 12:32).

Baca juga Daniel 7:21,22, 27 :


Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan.Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi, pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka. 


Ini menandakan TUHAN sebagai pendiri dari Israel baru, dengan tegas Dia nyatakan ke-12 rasul sebagai hakim dari 'ke-12 suku Israel” pada zaman baru (Matius 19:28, Lukas 22:30). 'Kawanan kecil” akan diperbesar oleh penambahan 'domba lain' yang tidak pernah masuk pada kawanan Yahudi (Yohanes 10:16). 


Apakah sebutan 'Israel milik Allah”, yang hanya satu kali dalam Perjanjian Baru (Galatia 6:16), mengartikan hanya orang - orang Yahudi yang percaya, ataukah orang-orang Yahudi dan non-Yahudi yang percaya tanpa perbedaan, masih dipersoalkan. Yang kedua adalah lebih mungkin, teristimewa bila acuan itu ditafsirkan sebagai keterangan tambahan pada 'semua orang yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini”. Tapi adalah jelas bahwa persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus, terlepas dari asal mereka secara alami, dipandang sebagai Israel baru dalam seluruh Perjanjian Baru. Mereka adalah 'ke-12 suku dalam perantauan' (Yakobus 1:1), 

Yakobus 1:1

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. 

Bandingkan juga dengan 1 Petrus 1:1

1 Petrus 1:1-2

Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. 

Selanjutnya disebut dalam istilah yang dipinjam dari lukisan-lukisan Perjanjian Lama mengenai Israel, sebagai 'bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah” (1 Petrus 2:9). 

BACA JUGA : RINGKASAN KITAB KEJADIAN 1 - 50

Tapi pangkal dari Israel baru ini adalah Yahudi (Roma 11: 18). Dan sementara sebagian besar 'bangsa Israel menurut daging” pada masa sekarang terhalang, karena kebutaan yang bersifat sebagian dan sementara, tidak mengenal harapan nenek moyang mereka yang digenapi dalam Yesus, tapi masanya akan datang selubung itu akan diambil dari mata mereka (2 Korintus 3:16). “Dan mereka akan dihidupkan kembali oleh iman sebagai anggota dari persekutuan yang dikasihi, keadaan mereka yang terasing sekarang akan berlangsung demikian hanya 'sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk, dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan' (Roma 11:25 dan ayat berikutnya).




Sejarah tentang orang - orang Israel atau Yahudi sesudah

zaman Alkitab bisa diketahui dari berbagai 

sumber buku - buku rohani yang mungkin tersedia di toko - toko rohani seperti Immanuel, Jehovah Jireh, Haleluya, Gramedia dan lain sebagainya. Sementara itu sejarah orang Ibrani atau orang Yahudi zaman Alkitab, hanya mengacu pada Alkitab khususnya surat Perjanjian Lama. Sumber informasi mengenai sejarah Israel dan Palestina dari luar Alkitab sangat terbatas, dan kalaupun ada persediaan buku kemungkinan besar sangat terbatas. Tidak mengherankan bila pemahaman umat Kristen tentang sejarah bangsa Israel dan Palestina atau Filistin hanya dari Alkitab saja.

Menurut tradisi alkitabiah, sejarah 

Berawal dari perjalanan iman seorang Abraham yang dikenal sebagai Bapak Segala Bangsa atau Bapak Semua Orang Percay, yang memerankan sebagai sebuah 

kisah keluarga yang berpusat pada tiga Bapa 

Bangsa dengan tiga generasi bapak anak dan cucu yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub 

beserta dua belas anaknya berada di tanah Kanaan sebagai orang asing. Pada tahap ini 

berakhir pada saat Yakub atau Israel dan keluarganya berpindah dan tinggal di Mesir

selama kurang lebih 400 tahun.

Periode ketika bangsa Israel berada di 

Mesir ternyata mengubah satu keluarga, 

yang terdiri dari tujuh puluh menjadi suatu bangsa 

dengan dua belas suku dengan jumlah

ratusan ribu orang.


Kejadian 46:27

Anak-anak Yusuf yang lahir baginya di Mesir ada dua orang. Jadi keluarga Yakub yang tiba di Mesir, seluruhnya berjumlah tujuh puluh jiwa.


Keluaran 1:1-9

Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda; Isakhar, Zebulon dan Benyamin; Dan serta Naftali, Gad dan Asyer. Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir. Kemudian matilah Yusuf, serta semua saudara-saudaranya dan semua orang yang seangkatan dengan dia. Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.



Setelah periode empat ratus tahun berlalu, Israel meninggalkan Mesir. Mereka dikejar oleh tentara Mesir yang dipimpin oleh Firaun,

tetapi pasukan Mesir tenggelam saat melakukan pengejaran bangsa Israel di Laut Teberau (Keluaran 14), sementara bangsa 

Israel terus berjalan melintasi laut itu menuju ke Sinai. Setelah mengembara selama empat puluh tahun di gurun pasir, Israel bersiap-siap untuk menyeberangi sungai Yordan untuk bisa tiba atau sampai di Tanah Perjanjian tanah Kanaan dari sisi Timur Sungai Yordan.


Tahap selanjutnya adalah tahap pendudukan Tanah Kanaan, yaitu ketika suku-suku Israel menyerbu tanah Kanaan atau Palestina, menghabisi penduduk yang tinggal di Kanaan(Yosua 1 - 11) dengan membagikan negeri itu di antara dua belas suku Israel (Yosua 11-18). Setelah Yosua pemimpin bangsa Israel wafat, tampillah para hakim yang memerintah Israel sampai akhimya disadari bahwa tanpa adanya organisasi politik yang memadai maka bangsa Israel tidak mampu mempertahankan diri dari ketegangan internal dan dari segala ancaman dari pihak luar. Oleh karena didesak oleh keadaan seperti itu, bangsa Israel lalu mengusahakan sebuah tata pemerintahan dan kepemimpinan yang baru yang lebih menjanjikan, yaitu bentuk 

kerajaan (1 Samuel 8). Kerajaan Israel mencapai kebesarannya di bawah kepemimpinan Raja Daud. Selanjutnya selang empat puluh tahun kemudian tahta kebesaran diserahkan kepada anaknya Salomo.


Kerajaan Israel terpecah menjadi dua kerajaan yaitu kerajaan Israel (kerajaan Utara) dan kerajaan Yehuda (kerajaan Selatan) (1 Raja-raja 12). Dua kerajaan ini pun ternyata tidak bisa berjaya terus layaknya seperti zaman raja Daud dan raja Salomo. Pada tahun 722 Sebelum Masehi Kerajaan Utara hancur dibinasakan oleh Asyur (2 Raja-raja 17). Kerajaan Yehuda yang lebih kecil masih bisa bertahan selama kurang lebih 140 tahun. Tetapi akhirnya pada tahun 587 Sebelum Masehi, kerajaan Selatan ini juga musnah di tangan Nebukadnezar pada zaman kerajaan Babilonia (2 Raja-raja 24:18-20).


Penduduk Yehuda dibawa ke pembuangan Babilonia berlangsung selama kurang lebih 40 tahun. Ini adalah pembuangan Babilonia yang terkenal itu. Raja Persia, Koresy yang naik menjadi penguasa di seantero Mesopotamia, sesuai dengan kebijakan politiknya, mengizinkan semua orang Israel yang telah dibuang pada saat itu untuk pulang kembali ke tanah leluhur mereka tanah Kanaan.



sejarah-israel



BERSAMBUNG...

Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8166554209669713" crossorigin="anonymous">

Iklan Bawah Artikel