Istilah Alkitab Lengkap Dengan Ayat Keterangan Penjelasannya
Apa Itu Istilah Alkitab?
Istilah "Alkitab" merujuk pada kitab suci agama Kristen yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Alkitab dianggap sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada manusia melalui nabi-nabi dan rasul-rasul. Kitab ini menjadi pedoman hidup, iman, dan moral bagi umat Kristen di seluruh dunia.
Asal Usul Kata "Alkitab"
Istilah Alkitab berasal dari bahasa Arab al-kitab, yang berarti "buku" atau "kitab." Dalam bahasa Yunani, Alkitab disebut Biblia, yang berarti "kumpulan buku." Hal ini mencerminkan sifat Alkitab sebagai kumpulan tulisan yang terdiri dari berbagai kitab yang ditulis oleh berbagai penulis dalam kurun waktu lebih dari seribu tahun.
Struktur Alkitab
Perjanjian Lama
Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab (dalam tradisi Protestan) atau 46 kitab (dalam tradisi Katolik). Kitab-kitab ini meliputi hukum Taurat, sejarah bangsa Israel, puisi, dan tulisan para nabi. Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani dan sebagian bahasa Aram.
Perjanjian Baru
Perjanjian Baru berisi 27 kitab yang mencakup kehidupan dan ajaran Yesus Kristus, sejarah gereja mula-mula, surat-surat rasul, dan kitab Wahyu. Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
Fungsi dan Makna Alkitab
Sebagai Firman Allah : Alkitab dipercaya sebagai wahyu Allah yang berisi petunjuk untuk mengenal TUHAN dan menjalani kehidupan yang benar.
Pedoman Hidup : Alkitab memberikan ajaran moral, etika, dan prinsip-prinsip kehidupan yang relevan untuk setiap zaman.
Sejarah Keselamatan : Alkitab menceritakan rencana keselamatan Allah bagi manusia, mulai dari penciptaan hingga penebusan melalui Yesus Kristus.
Keunikan Alkitab
Keberagaman Penulis : Alkitab ditulis oleh sekitar 40 penulis yang berasal dari latar belakang berbeda, seperti raja, nabi, nelayan, dan rasul.
Kesatuan Pesan : Meski ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang dan oleh banyak penulis, Alkitab memiliki tema utama yang konsisten, yaitu kasih Allah dan rencana keselamatan-Nya bagi umat manusia.
Pentingnya Memahami Alkitab
Memahami Alkitab memerlukan pendekatan yang mendalam, termasuk mempelajari konteks sejarah, budaya, dan bahasa asli. Banyak orang Kristen menggunakan Alkitab sebagai sarana doa dan renungan harian untuk mendekatkan diri kepada TUHAN.
Cara Membaca dan Memahami Alkitab
Membaca Alkitab bukan hanya sekadar membaca teks, tetapi juga melibatkan pemahaman dan refleksi mendalam. Berikut adalah beberapa cara untuk membaca dan memahami Alkitab :
Berdoa Sebelum Membaca
Berdoa meminta bimbingan Roh Kudus membantu membuka pikiran dan hati untuk memahami pesan yang terkandung dalam Alkitab.
Baca Secara Teratur
Membaca Alkitab secara rutin, baik harian maupun mingguan, membantu membangun kedekatan dengan firman TUHAN. Anda bisa memulai dari kitab-kitab pendek seperti Mazmur atau Injil Markus.
Gunakan Alat Pendukung
Alat seperti tafsiran Alkitab, kamus Alkitab, atau peta Alkitab dapat membantu memahami konteks sejarah dan budaya.
Pelajari Konteksnya
Penting untuk memahami siapa penulisnya, kepada siapa kitab itu ditulis, dan apa situasi yang dihadapi saat itu. Ini membantu menghindari salah tafsir.
Renungkan dan Praktekkan
Setelah membaca, renungkan apa yang TUHAN ingin sampaikan melalui firman tersebut. Pertimbangkan bagaimana Anda bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Alkitab dalam Kehidupan Umat Kristen
Alkitab memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan umat Kristen, antara lain :
Ibadah : Firman TUHAN dalam Alkitab menjadi pusat dalam kebaktian atau misa, baik melalui pembacaan langsung maupun pengkhotbahannya.
Doa dan Renungan : Banyak orang Kristen menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk merenungkan kehidupan dan memperdalam hubungan mereka dengan TUHAN.
Pendidikan Agama : Alkitab menjadi bahan utama dalam pendidikan agama Kristen, baik di gereja, sekolah, maupun lingkungan keluarga.
Pemberitaan Injil : Alkitab adalah sumber utama untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan dalam Yesus Kristus kepada orang lain.
Menghadapi Tantangan dalam Membaca Alkitab
Beberapa orang merasa sulit memahami Alkitab karena gaya bahasanya yang kuno atau kompleks. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat :
Menggunakan terjemahan modern seperti Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK).
Membaca dalam kelompok atau komunitas agar dapat berdiskusi.
Mengikuti kelas bimbingan Alkitab di gereja atau lembaga pendidikan.
- YABNEEL : (artinya: "yang disuruh atau didorong Allah supaya dibangun”). Nama dua kota dalam Alkitab. Dalam Surat-surat Amarna terdapat juga bentuk Yabni-ilu, yang layak dibandingkan dengan nama ini.
Apa Itu Istilah Alkitab?
Istilah "Alkitab" merujuk pada kitab suci agama Kristen yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Alkitab dianggap sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada manusia melalui nabi-nabi dan rasul-rasul. Kitab ini menjadi pedoman hidup, iman, dan moral bagi umat Kristen di seluruh dunia.
Asal Usul Kata "Alkitab"
Istilah Alkitab berasal dari bahasa Arab al-kitab, yang berarti "buku" atau "kitab." Dalam bahasa Yunani, Alkitab disebut Biblia, yang berarti "kumpulan buku." Hal ini mencerminkan sifat Alkitab sebagai kumpulan tulisan yang terdiri dari berbagai kitab yang ditulis oleh berbagai penulis dalam kurun waktu lebih dari seribu tahun.
Struktur Alkitab
Perjanjian Lama
Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab (dalam tradisi Protestan) atau 46 kitab (dalam tradisi Katolik). Kitab-kitab ini meliputi hukum Taurat, sejarah bangsa Israel, puisi, dan tulisan para nabi. Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani dan sebagian bahasa Aram.
Perjanjian Baru
Perjanjian Baru berisi 27 kitab yang mencakup kehidupan dan ajaran Yesus Kristus, sejarah gereja mula-mula, surat-surat rasul, dan kitab Wahyu. Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
Fungsi dan Makna Alkitab
Sebagai Firman Allah : Alkitab dipercaya sebagai wahyu Allah yang berisi petunjuk untuk mengenal TUHAN dan menjalani kehidupan yang benar.
Pedoman Hidup : Alkitab memberikan ajaran moral, etika, dan prinsip-prinsip kehidupan yang relevan untuk setiap zaman.
Sejarah Keselamatan : Alkitab menceritakan rencana keselamatan Allah bagi manusia, mulai dari penciptaan hingga penebusan melalui Yesus Kristus.
Keunikan Alkitab
Keberagaman Penulis : Alkitab ditulis oleh sekitar 40 penulis yang berasal dari latar belakang berbeda, seperti raja, nabi, nelayan, dan rasul.
Kesatuan Pesan : Meski ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang dan oleh banyak penulis, Alkitab memiliki tema utama yang konsisten, yaitu kasih Allah dan rencana keselamatan-Nya bagi umat manusia.
Pentingnya Memahami Alkitab
Memahami Alkitab memerlukan pendekatan yang mendalam, termasuk mempelajari konteks sejarah, budaya, dan bahasa asli. Banyak orang Kristen menggunakan Alkitab sebagai sarana doa dan renungan harian untuk mendekatkan diri kepada TUHAN.
Cara Membaca dan Memahami Alkitab
Membaca Alkitab bukan hanya sekadar membaca teks, tetapi juga melibatkan pemahaman dan refleksi mendalam. Berikut adalah beberapa cara untuk membaca dan memahami Alkitab :
Berdoa Sebelum Membaca
Berdoa meminta bimbingan Roh Kudus membantu membuka pikiran dan hati untuk memahami pesan yang terkandung dalam Alkitab.
Baca Secara Teratur
Membaca Alkitab secara rutin, baik harian maupun mingguan, membantu membangun kedekatan dengan firman TUHAN. Anda bisa memulai dari kitab-kitab pendek seperti Mazmur atau Injil Markus.
Gunakan Alat Pendukung
Alat seperti tafsiran Alkitab, kamus Alkitab, atau peta Alkitab dapat membantu memahami konteks sejarah dan budaya.
Pelajari Konteksnya
Penting untuk memahami siapa penulisnya, kepada siapa kitab itu ditulis, dan apa situasi yang dihadapi saat itu. Ini membantu menghindari salah tafsir.
Renungkan dan Praktekkan
Setelah membaca, renungkan apa yang TUHAN ingin sampaikan melalui firman tersebut. Pertimbangkan bagaimana Anda bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Alkitab dalam Kehidupan Umat Kristen
Alkitab memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan umat Kristen, antara lain :
Ibadah : Firman TUHAN dalam Alkitab menjadi pusat dalam kebaktian atau misa, baik melalui pembacaan langsung maupun pengkhotbahannya.
Doa dan Renungan : Banyak orang Kristen menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk merenungkan kehidupan dan memperdalam hubungan mereka dengan TUHAN.
Pendidikan Agama : Alkitab menjadi bahan utama dalam pendidikan agama Kristen, baik di gereja, sekolah, maupun lingkungan keluarga.
Pemberitaan Injil : Alkitab adalah sumber utama untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan dalam Yesus Kristus kepada orang lain.
Menghadapi Tantangan dalam Membaca Alkitab
Beberapa orang merasa sulit memahami Alkitab karena gaya bahasanya yang kuno atau kompleks. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat :
Menggunakan terjemahan modern seperti Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK).
Membaca dalam kelompok atau komunitas agar dapat berdiskusi.
Mengikuti kelas bimbingan Alkitab di gereja atau lembaga pendidikan.
1. Suatu kota di sebelah barat daya perbatasan Yehuda (Yosua 15:11) disamakan dengan Yabne, suatu kota Filistin, yang ditaklukkan oleh Uzia (2 Tawarikh 26:6). Yabne disebut Yamnia dalam zaman Yunani-Roma, dan di kota inilah dibentuk kembali Sanhedrin, sesudah kemusnahan Yerusalem pada tahun 70 Masehi, dan dikokohkan atau diresmikan kanon Kitab-kitab Suci Yahudi, pada sepuluh thn terakhir abad 1 Masehi.
2. Nama suatu kota dari suku Naftali (Yosua 19:33), disamakan dengan desa modern Khirbet Yama, kota zaman sekarang.
• YABOK :
Sungai yang mengalir ke arah barat dan bermuara pada Sungai Yordan, kira-kira 32 km sebelah utara Laut Mati. Asal muasal hulu sungai ini dekat Aman (“RABA) di Yordania dan panjangnya kira-kira 96 km. Sekarang namanya Wadi Zerga. Sungai itu dulu menjadi tanda perbatasan daerah Amon dengan Gad' (Ulangan 3:16), sesudah bangsa Israel mengalahkan Sihon, raja Amori, di sebelah selatan Sungai Yabok (Bilangan 21:21 dan ayat berikutnya). Itu jugalah sungai yang diseberangi Yakub (Kejadian 32:22) pada peristiwa pergulatannya dengan malaikat, yang menghasilkan perubahan namanya.
- Yakhin dan Boas :
Nama kedua tiang tembaga di muka pintu Bait Allah di Yerusalem. Namanya berarti: " semoga ( Tuhan ) meneguhkan ” dan " kuat ( oleh Tuhan) ”, antara lain 1 Raja - Raja 7:21 dan 2 Tawarikh 3:17, sewaktu Jerusalem dimusnahkan tahun 587 Sebelum Masehi.
Kedua tiang tersebut dirobohkan dan selanjutnya material - material logamnya dibawa ke Babel ( 2 Raja - Raja 25:13).
Di Bait Suci yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel tiang Yakhin dan Boas didirikan kembali namun dari material kayu (Yehezkiel 40:49)
Tiang kembar Yakhin dan Boas ini berdiri tegak bebas, atap balai ruang besar tidak menopang di tiang ini, namun posisi tiang Yakhin dan Boas berdekatan dengan atap balai tersebut(2 Tawarikh 3:17). Keduanya dimasukkan dalam daftar perabotan, bukan daftar bangunan Bait Suci. Tiang-tiang Yakhin dan Boas terdapat di kuil - kuil Palestina dan Siprus bersama dengan karya ukir gading dari Arslqn Tasy dan Nimrud.
Sisa - sisa peninggalan tiang Yakhin dan Boas pernah ditemukan di Khorsabad pada tahun 710 Masehi. Pondasi tiang Yakhin dan Boas juga pernah ditemukan di kuil Hazor pada abad 13 Sebelum Masehi. Tiang-tiang seperti tiang Yakhin dan Boas adalah umum ditemukan di seluruh Asia Barat. Tidak ada bukti bahwa tiang - tiang itu merupakan penopang untuk lambang-lambang Allah atau tempat-tempat lampu. Tiang-tiang itu melambangkan kehadiran Allah, seperti tiang api dan asap pada pengembaraan di padang gurun (Keluaran 33:9, UIangan 31:15). Tugu-tugu atau tiang-tiang seperti itu ditemukan sejak zaman Sumer juga zaman modern seperti saat sekarang ini.
Nama Yakhin dan Boas mengaitkan atau mengingatkan umat Israel pada leluhur raja Daud dari pihak ibunya (seorang suku Simeon bernama Yakhin, Bilangan 26:12) dan dalam suatu keluarga imam (1 Tawarikh 24:17) dari pihak bapak raja Daud (Boas).
- Yedutun :
Dalam petunjuk musik beberapa mazmur ( Mazmur 39:1 , Mazmur 62:1 , Mazmur 77:1 ) disebut nama seorang pemimpin biduan pada zaman Daud ( bandingkan dengan 1 Tawarikh 25:1: 2 , Tawarikh 5:12).
Yedutun adalah seorang Lewi yang diangkat Daud untuk memimpin ibadah musik di Bait Suci bersama Heman dan Asaf (1 Tawarikh 25:1,3,6 dan ayat berikutnya).
- Yerusalem :
Sejak zaman raja Daud menjadi ibukota kerajaan Israel. Dalam kitab para Nabi Yerusalem atau Sion merupakan pusat pengharapan untuk Israel dan segala bangsa lain ( bandingkan dengan Yesaya 2:1-5 ). Pada zaman Yesus Yerusalem adalah kota pemerintahan gubernur Romawi. Pada tahun 70 Sesudah Masehi kota Yerusalem dimusnahkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan jenderal Titus.
Yerusalem adalah salah satu kota termasyhur di dunia. Yerusalem merupakan suatu kota paling terkenal dan tertua yang sudah berdiri paling sedikit sejak milenium 3 Sebelum Masehi. Yerusalem dipandang kota suci oleh penganut tiga agama monoteis, yaitu agama Yahudi, Kristen dan Islam. Yerusalem menjulang tinggi di punggung bukit pegunungan Yehuda, kira-kira 50 km dari Laut Tengah dan kira-kira 30 km sebelah barat ujung utara Laut Mati. Pertapakan kota itu tidak begitu datar, dan agak tajam menurun ke arah tenggara. Di sebelah timur terdapat bukit Zaitun, kecuali dari utara jalan masuk menuju kota Yerusalem yang terhalang dari semu arah oleh tiga jurang yang dalam, yang bertemu di lembah Siloam, dekat mata Air 'Bir Eyub, sebelah tenggara kota Yerusalem.
- Yesyurun :
Nama kuno untuk Yakub atau Israel. Artinya: yang benar ( Ulangan 32:15 , Ulangan 33:5 dan 26 , Yesaya 44:2 ).
Yesyurun merupakan orang jujur dan tulus hati.
Nama ini dipakai untuk hamba TUHAN (Yesaya 44:2) dan kata yang sama dipakai di Efesus 1:6 untuk Yesus dan dalam Kolose 3:12, 1 Tesalonika 1:4, 2 Tesalonika 2:3 dan Yudas 1 dipakai dalam arti gereja.
- Yohanes Pembaptis :
Anak Zakharia dan Elisabet ( Lukas 1 ). Ia melakukan baptisan sebagai tanda pertobatan dan pengampunan dosa ( Lukas 3:3 ). Dialah perintis jalan untuk Yesus " yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api " ( Lukas 3:16 ). Ia kemudian dipenjarakan dan dibunuh dleh Herodes, sebab ia menegor Herodes tentang kelakuannya yang tidak baik ( Lukas 3:19-20 , Lukas 9:9 , Matius 14:1-12 ). Rupa - rupanya beberapa muridnya merupakan golongan tersendiri yang tersebar ke mana - mana. Dari mereka ada juga yang dibaptis dan menjadi pengikut Kristus ( Kisah Para Rasul 18:25 , Kisah Para Rasul 19:3 ).
Lahir kira-kira tahun 7 SM bagi satu keluarga yang sudah lanjut usia, yaitu imam Zakharia dan istrinya Elisabet. Yohanes dewasa di padang gurun Yudea (Lukas 1: 80). dan di situlah ia menerima panggilan menjadi nabi kira-kira pada tahun 27 M (Lukas 3.2). Dugaan bahwa pada kurun waktu ia di padang gurun itu ia bersekutu dengan kelompok Qumran atau kelompok Esen tidaklah pasti. Seandainya pun hal itu dapat dibuktikan, namun jelas adalah suatu 'dorongan baru' yang menggerakkan dia 'untuk menyiapkan bagi TUHAN suatu umat yang layak bagi-Nya' (Lukas 1:17). Dan jabatan kenabiannya pasti mengakibatkan pemutusan hubungan dengan kelompok Esen atau dengan kelompok lain yang serupa dengan itu, seandainya pun hubungan itu ada selama ini. Sesudah Roh kenabian menghinggapi dia, segera ia terkenal sebagai pengkhotbah yang memanggil seluruh umat supaya bertobat. Berbondong-bondong orang datang mendengar dia, dan banyak dari antara mereka yang dia baptis di Sungai Yordan, sesudah mereka mengakui dosa-dosa mereka.
Sikapnya terhadap para pemimpin Israel merupakan kutukan yang sangat berat. 'Kapak sudah tersedia pada akar pohon' demikian ia mengingatkan mereka (Matius 3:10, Lukas 3:9). Ia menyebut para pemimpin agama bangsa itu keturunan ular beludak (Matius 3:7), dan dengan gamblang ia menyatakan sama sekali tidak ada artinya kalau hanya tinggal nama saja keturunan Abraham. Hidup yang baru harus mulai, waktunya sudah tiba untuk memanggil keluar dari segenap bangsa itu suatu sisa yang taat, yang bersedia menerima kedatangan Kristus yang sudah sangat dekat, dan menghadapi penghakiman yang hendak diadakan-Nya. Nabi Yohanes menganggap dan juga mengatakan, bahwa dia hanyalah perintis jalan bagi Kristus yang sedang datang, dan sejauh bertalian dengan Kristus, dia juga berkata tidak layak bahkan untuk melakukan pekerjaan yang paling hina sekalipun. Jika pelayanan Yohanes dicirikan oleh baptisan dengan air, maka pelayanan Kristus dicirikan oleh baptisan dengan Roh Kudus dan api.
- Yunani :
Sejak zaman Aleksander Agung ( abad ke-4 Sebelum Masehi, bandingkan dengan Daniel 8:5-8 dan 21 , Daniel 11:3-4 ) kebudayaan dan bahasa Yunani sangat meluas di daerah sekitar Laut Tengah. Dalam bahasa itulah Perjanjian Baru ditulis. Terutama orang - orang Yahudi di luar Palestina turut memakai bahasa Yunani ( misalnya Kisah Para Rasul 6:1 ). Dalam Kisah Para Rasul dan surat - surat Paulus istilah " Yunani " sering dipakai searti dengan bukan Yahudi ( misalnya Kisah Para Rasul 21:28 , 1 Korintus 12:13, Galatia 3:28 ).
- Zebaoth :
lihat TUHAN semesta alam.
- Zelot :
Golongan orang - orang Yahudi yang mati - matian menentang kuasa penjajah Romawi, sering berupa gerakan di bawah tanah. Nama itu berarti: orang yang giat berjuang untuk kebebasan politik. Seorang bekas anggota pasukan semacam itu, bernama Simon, menjadi murid Tuhan ( Lukas 6:15 , Kisah Para Rasul 1:13 ).
- Zinah :
Seringkali dipakai secara kiasan dalam arti: penyembahan berhala, ketidaksetiaan dan murtad terhadap Allah Israel, khususnya dalam kitab Yehezkiel dan Hosea.
- Ziw :
lihat Bulan.
0 Response to "Istilah Alkitab Lengkap Dengan Ayat Keterangan Penjelasannya"
Post a Comment