Iklan Horizontal

Istilah Dalam Kristen Beserta Penjelasannya

 

istilah-dalam-kristen

  • TABUT PERJANJIAN TUHAN : 

Peti kayu yang melambangkan kehadiran Allah di tengah - tengah umat-Nya, khususnya di dalam perang ( misalnya 1 Samuel 4). Peti itu juga berisikan kedua loh batu yang ditulisi kesepuluh hukum. Di atas tabut itu terdapat tutup pendamaian ( Keluaran 25:10-22, Ibrani 9:4-5 ). Daud memindahkan tabut itu ke Yerusalem, dan kemudian ditempatkan dalam Bait Allah (2 Samuel 6, 1 Raja - Raja 8).

TABUT, juga disebut Tabut TUHAN, tabut Allah, tabut perjanjian TUHAN, dan tabut Kesaksian yang digambarkan dalam Keluaran 25:10-22 dan Keluaran 37:1-9. Tabut  berbentuk peti persegi panjang yang terbuat dari kayu penaga, ukurannya 1,3 meter x 1 meter x 1 meter. Seluruh badan tabut ditutupi dengan emas. Untuk mengangkut tabut digunakan tongkat kayu yang dimasukkan ke dalam lubang gelang pelang pada keempat penjuru atau sudutnya. Tutup tabut digunakan sebagai tutup perdamaian terbuat dari emas, di kedua ujung tutup perdamaian itu terletak satu kerub, wajah kedua kerub itu berhadapan dan sayap masing - masing  terentang. 

Fungsi dan peranan Tabut adalah sebagai berikut: 

1. Tempat menyimpan kedua Loh Hukum, Sepuluh Hukum Taurat atau Dasa Titah (Keluaran 25:16, 21, Keluaran 40:20: Ulangan 10:1-5), buli-buli berisi manna dan tongkat Harun (Ibrani 9:4-5), 

2. Sebagai sarana pertemuan di dalam tempat kudus dimana TUHAN menyatakan kehendak-Nya kepada pelayan-Nya, Musa, (Keluaran 25:22: 30:35, juga kepada pelayanNya Harun (Imamat 16.2), serta pelayanNya Yosua (Yosua 7:6). Jadi tabut melambangkan kehadiran TUHAN yang menuntun umatNya. Tabut dibuat di Sinai oleh Bezaleel menurut pola yang disampaikan kepada Musa (Keluaran 25: 8 dan ayat berikutnya). Di dalam tabut itulah disimpan hukum Taurat yang tertulis (Ulangan 31:9: Yosua 24:26) dan tabut memainkan peranan penting dalam peristiwa penyeberangan Sungai Yordan (Yosua 3 dan Yosua 4), peristiwa jatuhnya tembok Yerikho (Yosua 5-6), dan pada upacara mengingat perjanjian di Gunung Ebal (Yosua 8:30 dan ayat berikutnya). 

Dari Gilgal tabut dipindahkan ke Betel (Hakim - hakim 2.1, Hakim - hakim 20:27), lalu dibawa ke Silo pada zaman Hakim-hakim (1 Samuel 1:3, dan 1 Samuel 3:3), dan di sana terus hingga dirampas oleh orang Filisin di medan pertempuran di Eben-Haezer (1 Samuel 4). Kehadiran tabut di kota kota Filistin menimbulkan wabah di 

kota-kota itu, dan keadaan ini terus berlangsung selama 7 bulan, Karena itu orang Filistin mengembalikan tabut itu ke Kiryat-Yearim, dan di sanalah tabut itu tinggal selama 20 tahun (2 Samuel 5:1-7), namun pernah dipindahkan untuk sementara ke perkemahan Saul dekat Bet-Awen (1 Samuel 14:18). Dalam Terjemahan Baru Indonesia menggunakan kata 'efod', bukan tabut.

Raja Daud menempatkan tabut di sebuah kemah di Yerusalem(2 Samuel 6) dan tidak mau memindahkannya selama anaknya Absalom memberontak kepadanya(2 Samuel 15:24-29).

Raja Salomo dengan upacara kebesarannya menempatkan tabut TUHAN di Bait Suci(1 Raja - raja 8:1 dan ayat berikutnya) dan kembali ditempatkan di tempat kudus sesudah pembaharuan yang dilakukan Yosia(2 Tawarikh 35:3).

Pada masa pembuangan bangsa Israel ke Babel pada tahun 587 sebelum Masehi, tabut tersebut hilang di Yerusalem.


  •  TAHUN SABAT : 

Setiap tahun ketujuh bilamana ladang dan kebun anggur tidak ditanami dan segala utang dihapuskan (Imamat 25:1-7, UIangan 15:1).

Istilah tahun sabat mengacu pada ketentuan yang dibuat mengenai Tanah Perjanjian.

Imamat 25:2 menyatakan apabila bangsa Israel sudah memasuki Tanah Perjanjian, maka Tanah itu harus mendapat perhentian, yang setiap tahun dirayakan sebagai tahun perhentian atau tahun sabat.

Ketentuan yang diberikan adalah: sesudah enam tahun masa penanaman, pemeliharaan serta pemanenan maka Tanah tersebut dibiarkan tidak ditanami selama satu tahun. Tanaman yang tumbuh sendiri di ladang diperuntukkan bagi orang - orang miskin dan sisanya bagi hewan(Keluaran 23:11 dan Ulangan 15:2-18).

TUHAN menjamin kesuburan dan persediaan bagi bangsa Israel.


  •  TAKUT KEPADA ALLAH : 

Golongan orang - orang bukan Israel yang menyembah Allah dan berbakti di dalam rumah ibadat, tetapi yang tidak disunat (misalnya Kisah Para Rasul 10:2 , Kisah Para Rasul 13:43 , Kisah Para Rasul 17:4). 

Takut kepada Allah merupakan ketakutan yang kudus yang diberikan Allah untuk memampukan manusia takut sekaligus menghormati kekuasaan Allah, menaati perintah-penntah-Nya, membenci sambil menjauhkan diri dari semua bentuk kejahatan (Yeremia 32:40,  bandingkan dengan Kejadian 22:12,  Ibrani 5:7). Lagipula takut akan TUHAN itu adalah permulaan hikmat (Mazmur 111: 10), rahasia kelurusan hati (Amsal 8:13), ciri - ciri umat yang disenangi Allah (Mazmur 147:11), dan kewajiban setiap orang (Pengkotbah 12:13). Roh takut kepada TUHAN adalah salah satu sifat yang ditanamkan Allah pada Mesias (Yesaya 11:2-3). 

Dalam Perjanjian Lama, agama sejati sering dianggap sama dengan takut kepada TUHAN (bandingkan dengan surat Yeremia 2:19: Mazmur 34:11), sebagian besar penyebabnya adalah hukuman sesuai tuntutan hukum Taurat. Pada zaman Perjanjian Baru ungkapan 'hidup dalam takut kepada TUHAN ' digunakan berkaitan dengan orang Kristen mula - mula (Kisah Para Rasul 9:31). 

Kisah Para Rasul 10:2

Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

Kitab Perjanjian Baru menekankan bahwa Allah mengasihi dan mengampuni, yang melalui Kristus memberikan 'Roh yang menjadikan kamu anak Allah' (Roma 8:15), dan memungkinkan manusia supaya berani menghadapi hidup (2 Timotius 1:6-7) dan maut (Ibrani 2.15) tanpa takut. Kendati demikian takut akan TUHAN tetap ada, sebab kedahsyatan Allah tidak berubah, Hari Penghakiman akan tiba dan harus dihadapi manusia (2 Korintus  5:10 dan ayat berikutnya). Takut akan Allah mendorong orang percaya mencari kesucian (2 Korintus 7:1) dan hal itu tercermin dalam sikapnya terhadap sesamanya (Efesus 5:21). 


  •  TALENTA : 

Ukuran timbangan sebesar 3000 syikal = kurang lebih 34 kilogram. Dalam Perjanjian Baru ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya, yaitu 6000 dinar ( Matius 18:24 ,  Matius 25:15-28 )

.

  •  TANDA : 

Sesuatu yang mempunyai arti khas atau menandakan karya penyelamatan Allah terhadap Israel. Misalnya hari Sabat atau Sunat sebagai tanda perjanjian Yesus dan kemudian rasul-Nya melakukan perbuatan - perbuatan ajaib yang menandakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Sering disebut bersama dengan mujizat.

Tanda merupakan suatu cara menyampaikan pesan istimewa, misalnya sunat( Kejadian 17:11), tanda matahari dan bulan (Kejadian 1:14), tanda pelangi atau bianglala (Kejadian 9:12).

Tanda juga merupakan jaminan dari nubuat para nabi - nabi, misalnya kematian anak - anak Eli (1 Samuel 2:34), seorang perempuan muda yang mengandung (Yesaya 7:11).

Tanda busur TUHAN di awan menjadi suatu tanda perjanjian antara TUHAN, Kain dan segala makhluk yang ada (Kejadian 9:12)

Tanda pada kulit (Imamat 19:28) tanda yang dilarang dilakukan oleh bangsa Israel karena tanda tersebut merupakan kebiasaan orang - orang kafir.

Tanda ajaib atau yang biasa disebut mujizat merupakan karya TUHAN sebagai bukti kehadiranNya yang aktif di tengah - tengah umatNya.

Tanda tulah - tulah yang menimpa bangsa Mesir disebut tanda ( Keluaran 4:28 , Keluaran 7:3 dan Keluaran 8:23)

Bangsa Israel diberikan suatu kepastian bahwa Allah menyatakan diriNya kembali maka pernyataanNya tersebut akan disertai tanda - tanda dan mujizat - mujizat yang menandakan kedatanganNya (Yoel 2:30)


  •  TANDUK : 

Seringkali dipakai sebagai lambang kekuatan, misalnya pada 1 Samuel 2:1

Tanduk (Dalam bahasa Ibrani: qeren, artinya keras). 

1. Secara harfiah berarti tanduk-tanduk dari domba jantan (Kejadian 22:13, Daniel 8:3), kambing (Daniel 8:5), lembu hutan (Ulangan 33:17: Mazmur 22:22, Mazmur 92:10). Tanduk dipakai sebagai tempat menyimpan minyak untuk upacara pengurapan (raja) (1 Samuel 16:1, 13, 1 Raja - raja 1:39). Tanduk domba jantan (qeren) juga dipakai sebagai alat musik (Yosua 6:5, bandingkan dengan 1 Tawarikh 25:5

2. Bongkolan-bongkolan berbentuk tanduk terdapat pada keempat sudut mezbah di Kemah Suci dan di Bait Allah, contohnya terdapat di Megido. Darah korban sembelihan dibubuhkan dengan jari di atasnya (Keluaran 29:12: Imamat 4:7, 18 dan ayat berikutnya), diperlakukan sebagai tempat perlindungan (bandingkan dengan nasib Adonia dan Yoab, 1 Raja - raja 1:50 dan ayat berikutnya serta surat 1 Raja - raja 2:28 dan ayat berikutnya). 

3. Tanduk adalah lambang dari kekuatan, nampak dalam perbuatan nubuat Zedekia (1 Raja- raja 22:11) dan dalam penglihatan Zakharia (Zakharia 1:18 dan ayat berikutnya). Sering kata itu dipakai secara kiasan dalam tulisan-tulisan puitis. Allah meninggikan tanduk orang yang benar dan menghancurkan tanduk orang fasik (Mazmur 75:11 dan ayat berikutnya), Ia menumbuhkan tanduk Daud (Mazmur 132:17, bandingkan dengan surat pada Yehezkiel 29:21). Ia disebut sebagai 'tanduk keselamatanku' (2 Samuel 22:3: Mazmur 18:3: bandingkan dengan Luk 1:69), tapi hal ini mungkin adalah kiasan didasarkan pada tanduk-tanduk mezbah yang digunakan sebagai tempat pengampunan dosa. 

4. Secara istimewa dalam penglihatan apokaliptik dalam Daniel 7 dan 8 dan Wahyu 13 dan 17, tanduk-tanduk pada makhluk-makhluk di dalam wahyu itu menggambarkan pemerintah-pemerintah individu dari setiap kerajaan dunia. 


  •  TAURAT : 

Dalam bahasa Ibrani kata Torah sebenarnya berarti: pengajaran oleh Allah. Diterapkan pada Kesepuluh Hukum, kemudian pada segala hukum dan peraturan dari TUHAN, khususnya pada kelima kitab Musa atau kitab Taurat.


  • TEBET : lihat BULAN. 



  • TERAFIM : 

Patung berhala, khusus dewa keluarga ( Kejadian 31:19 ). Dilarang di Israel ( 1 Samuel 15:23 , Hosea 3:4 ). 


  •  TIANG BERHALA : lihat ASYERA. 


  •  TIBERIAS : 

Kota di pantai barat dari danau Galilea atau danau Tiberias. Kota itu dibangun oleh Herodes Antipas, dan dinamai Tiberias untuk menghormati Kaisar Tiberius. 


  •  TIBERIUS : lihat KAISAR. 


  •  TIRUS : 

Kota perdagangan penting yang terletak di sebuah pulau di muka pesisir Fenisia, sebelah utara Palestina, sering disebut bersama dengan Sidon. 


  •  TOFET : 

Tempat penyembahan dewa Molokh di lembah Hinom dekat Yerusalem ( 2 Raja - Raja 23:10 dan Yeremia 7:31-32 ). 


  •  TONGKAT PENGUKUR : 

Ukuran panjang sebesar tujuh hasta = 315 cm ( Yehezkiel 40:5 ). 


  •  TUA - TUA : 

1. Orang - orang tua - tua Yahudi yaitu pemimpin agama Yahudi. Beberapa di antara mereka itu masuk anggota Mahkamah Agama. 

2. Lihat Penatua

3. Dalam kitab Wahyu disebut ada dua puluh empat orang tua - tua sekeliling tahta Allah di sorga. Mereka itu mewakili umat TUHAN (Wahyu 4:4 , Wahyu10: 5:5 dan seterusnya ). 

  •  TUBUH KRISTUS : 

Sebutan untuk jemaat Yesus Kristus yang merupakan kesatuan.dalam tubuh Kristus yang satu itu diam satu Roh ( Efesus 1:23 , Efesus 4:4 ). Kristus adalah kepala tubuhNya ( Kolose 1:18 )


  •  TUGU BERHALA : 

Batu tegak yang melambangkan Baal ( bandingkan dengan Bukit Pengorbanan )


  •  TUHAN : 

Salinan dari nama Allah Israel, yaitu Yahweh ( bandingkan dengan Keluaran 3:14 )

Keluaran 3:14

Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Huruf kapital pada kalimat AKU ADALAH AKU dan AKULAH AKU menandakan kalimat tersebut teramat Suci  sebagaimana penulisan kata TUHAN di semua surat dalam Alkitab.

Bahasa aslinya dari bahasa Ibrani menggunakan kata Yahweh dengan penulisan empat huruf besar semua yakni YHWH, namun pada abad kedua belas tahun Masehi kata YHWH disisipi huruf mati sehingga muncullah kata Yahweh dan terkadang menggunakan kata Yehowah.

Sebutan Yahweh ditampilkan melalui penyalinan huruf, nama Yahweh ke bahasa Yunani dalam kesusastraan Kristen kuno, dalam bentuk huruf vokal yakni iaoue (Klemen dari Aleksan dria atau iabe (Threodoret: pada waktu itu huruf Yunani b diucapkan seperti mengucapkan abjad v).

Sesungguhnya kata TUHAN atau Yahweh adalah satu - satunya nama Allah. Ketika Abraham maupun Ishak mendirikan mezbah bagi TUHAN, ia memanggil dengan nama Yahweh (Kejadian 12:8 , Kejadian 13:4 dan Kejadian 26:25.


  •  TUHAN SEMESTA ALAM : 

Sebutan Allah Israel yang mengutamakan kekuasaanNya atas langit dan bumi dan atas segala kekuatan duniawi ( Ibrani: Zebaoth berarti: tentara )

TUHAN semesta alam adalah gelar Allah. Nama ini tidak terdapat dalam Kitab kitab Pentateukh, pertama kali muncul dalam 1 Samuel 1:3 sebagai gelar yang dipakai untuk Allah yang disembah di Silo. Nama TUHAN semesta alam dipakai oleh Daud waktu ia menghadapi Goliat, orang Filistin itu (1 Samuel 17:45), dan Daud menggunakannya lagi sebagai puncak keberhasilannya dalam suatu nyanyian kemenangan yang mengalahkan orang Filistin  (Mazmur 24:10). Nama ini biasa dipakai dalam Kitab nabi-nabi (88 kali dalam Yeremia), dan dipakai untuk menunjukkan bahwa TUHAN setiap saat adalah Penyelamat dan Pelindung bagi umat-Nya (Mazmur 46:7, 11). Arti harfiah Zebaoth ialah tentara. Yang dimaksud mula-mula adalah sebagai tentara Israel (bandingkan dengan 1 Samuel 17:45), tapi segera diperluas menjadi seluruh tentara langit, siap sedia untuk melaksanakan perintah Allah, jadi versi Alkitab Terjemahan Baru memakai 'TUHAN semesta alam.

Dalam surat Alkitab hanya tiga kali saja tertulis dalam surat Perjanjian Baru, yakni dalam surat Roma 9:29, Yakobus 5:4 dan surat Wahyu 11:4.

  •  UKUPAN : 

Bagian dari persembahan yang mahal yang sifatnya sebagai bentuk pengakuan akan Allah. Di antara bangsa Israel hanya para imam yang diperbolehkan mempersembahkan korban ukupan kepada Allah bersamaan dengan memberikan kepada Musa segala petunjuk-petunjuk kepada Harun, kakak Musa. Petunjuk-petunjuk ini mencakup peraturan-peraturan yang tegas mengenai pemakaian ukupan di tempat kudus (Imamat 16:12). 

Ukupan dibakar dalam tempat bara apib atau bokor, kata-kata asli yang  menjadi bagian dari ukupan seperti migteret, libanotos, thumiaterion dibuat dari emas atau tembaga, digunakan untuk membawa bara atau ukupan yang menyala (misalnya dalam surat Bilangan 16:6 dan 1 Raja-raja 7:49-50). Ukupan atau kemenyan dalam Alkitab juga sebagai lambang doa (misalnya dalam surat Mazmur 141:2, Wahyu 8:3 dan ayat lainnya). 

  •  ULAR TEMBAGA : 

Dekat perbatasan Edom orang Israel yang memberontak kepada TUHAN mengalami  penderitaan dan kematian akibat pagutan ular yang membawa maut sebagai hukuman dosa mereka, dan memohon kepada Musa agar mendoakan mereka di hadapan Allah, untuk menyelamatkan mereka dari pagutan ular itu. Allah menyuruh Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya di atas tiang (Terjemahan Bahasa Indonesia), sehingga setiap orang yang dipagut ular bila memandang kepada ular tembaga itu akan dapat hidup (Bilangan 21:4-9, 1 Korintus 10:9, 11). Melalui peristiwa ini Allah memberikan kelepasan kepada umat itu dan mengajar mereka supaya sepenuhnya menggantungkan diri mereka kepada-Nya saja, baik mengenai kelepasan pada saat itu maupun sebagai pedoman untuk hari ini dan hari berikutnya. 

Beberapa abad kemudian ular tembaga itu dimusnahkan oleh Hizkia, raja Yehuda, waktu ia membuang semua benda berhala dan membasmi kebiasaan memuja berhala-berhala, karena umat itu telah memperlakukan ular tembaga yang selalu disimpan para imam - imam bangsa Israel pada saat itu dimanfaatkan sebagai sumber pemujaan berhala, dengan membakar dupa bagi ular tembaga itu (2 Raja-raja 18:4). Ungkapan wayyigra' lo nkhusytan berarti: "ia (Hizkia) menyebut Nehustan (artinya 'hanya sedikit dari tembaga”), atau "itu disebut Nehustan” (artinya oleh umat Israel sejak dahulu). Dalam kedua hal itu ungkapan tersebut merupakan sindiran terhadap nakhasy-n'khosyet, 'ular tembaga”, dua kata Ibrani yang bunyinya sama. Makna ular dalam agama kafir di sekitarnya membuat tindakan Hizkia itu dianggap baik dan bijak dan dipandang perlu. 

Berbicara tentang penyaliban-Nya yang akan datang, ular tembaga ini disebut oleh Yesus Kristus, yang ditinggikan sehingga orang dapat memandangnya, dan yang memandangnya akan hidup, guna melukiskan betapa besarnya arti salib Kristus bagi semua orang.

Setiap orang yang percaya kepada Yesus sama dengan meninggikan TUHAN Allah si atas kayu salib karena  semua dosa umat manusia. (Yohanes 3:14).

  •  UNSUR - UNSUR DUNIA : 

Kata Yunani sebenarnya berarti: abjad, jadi pokok atau unsur pertama. Kemudian dikatakan tentang kuasa - kuasa yang memelihara dunia ini. Tetapi oleh kedatangan Kristus ternyata bahwa unsur - unsur atau roh - roh dunia ini lemah dan miskin ( Galatia 4:9 ), namun memperhambakan manusia ( Galatia 4:3 ). Orang - orang Kristen bersama Kristus sudah mati dan bebas, dari pengaruh roh - roh dunia itu ( Kolose 2:20.



  • URAPAN : 

Dalam Perjanjian Lama orang atau benda diurapi untuk menandakan kesuciannya, atau pengkhususannya bagi TUHAN, misalnya tugu (Kejadian 28:18), tabut dan perkakasnya (Keluaran 30:22 dan ayat berikutnya), perisai (mungkin untuk mentahirkannya dalam 'perang suci' (2 Samuel 1:21, Yesaya 21:5, Ulangan 23:9 dab), raja (Hakim-hakim 9:8, 2 Samuel 2:4, 1 Raja-raja 1:34), imam besar (Keluaran 28:41), nabi (1 Raja-raja 19:16). Pentingnya pengurapan itu diperlihatkan dalam hal pertama, bahwa adalah merupakan pelanggaran kriminal bila menggunakan minyak kudus untuk pengurapan yang biasa (Keluaran 30:32-33). Kedua, oleh kekuasaan dampak pengurapan itu (mis, 2 Raja-raja 9:11-13). Walaupun teman-teman Yehu menghina seorang nabi sebagai orang gila, mereka tidak berani menentang dampak tindakannya, bahkan mereka menerima begitu saja bahwa barangsiapa diurapi menjadi raja, ia sah menjadi raja. Ketiga, pengurapan itu menghasilkan sesuatu atas yang diurapi, orang atau barang menjadi kudus (Keluaran 30:22-33) dan keramat (tak boleh dilukai, baca juga 1 Sam 24:7). 

Dasar pengurapan adalah tindakan Allah (1 Samuel 10:1). Karena itu istilah 'diurapi' dapat berarti sudah menerima karunia ilahi (Mazmur 23:5, Mazmur 92:10). Atau, sudah diberi tempat atau fungsi istimewa dalam rencana Allah (Mazmur 105:15, Yesaya 45:1). Selanjutnya, pengurapan melambangkan perlengkapan untuk pelayanan, dan dihubungkan dengan pencurahan Roh Allah(1 Samuel 10:1, 9, 1 Samuel 16:13, Yesaya 61:1, Zakharia 4:1-14


  •  URIA : ('uriyya, 'uriayyahu, 'TUHAN lah terangku). 

1. Seorang Het, pahlawan Daud (2 Samuel 23:39, 1 Tawarikh 11:41) tinggal di Yerusalem. Namanya dan kelakuannya mengisyaratkan bahwa dia menganut agama Ibrani (baca juga surat 2 Samuel 11:11). Mencuatnya tokoh Uria dalam Alkitab terutama karena perzinaan Daud dengan LBatsyeba, istri Uria, bangsa Israel, waktu Uria bertugas sebagai tentara di bawah komando Yoab mengepung ibu kota Amon, Raba (2 Samuel 11, bandingkan dengan surat 1 Raja-raja 15:5, Matius 1:6). Rasa tanggung jawabnya yang kuat akan kewajibannya serta kesetiaannya yang bulat terhadap nasib bangsanya berbanding terbalik dengan sifat egoisme dan niat jahat Daud pada saat itu, hingga Daud memilih jalan nekad membunuh Uria dengan memakai tangan pengganti (2 Samuel 11:15). 

2. Imam Besar pada zaman Ahas. Dia disebut seorang dari dua 'saksi yang dapat dipercaya' yang diminta Yesaya menyaksikan nubuat rahasia mengenai Maher-Syalal HasyBas (Yesaya 8:2). Dipilihnya Uria untuk maksud ini berarti kesaksiannya mempunyai nilai besar dalam hati rakyat. Catatan mengenai pemerintahan Ahas dalam surat 2 Raja-raja 16 menyatakan bahwa ia lemah dan tanpa protes, menuruti petunjuk-petunjuk raja Ahas untuk melancarkan perubahan tertentu yang tidak terpuji dalam ibadah Bait Suci. 

3. Seorang nabi pada zaman Yeremia Yeremia 26:1-24.

Nabi Uria bin Semaya mendapat perlawanan yang sangat kejam dari raja Yoyakim dan dari kalangan istana Yoyakim. 


  •  URIM DAN TUMIM : 

Dua batu undian yang ada dalam tutup dada pernyataan keputusan pada baju efod yang dipakai imam ( Keluaran 28:30 ). Dipergunakan untuk mencari tahu kehendak Allah ( Bilangan 27:21, 1 Samuel 14:41, 1 Samuel 28:6 ). 

Urim dan Tumim ditaruh pada tutupp dada Imam Besar (Keluaran 28:30, Imamat 8:8), yaitu suatu kantong yang diikatkan pada baju efod dan kadang-kadang baju efod dengan kantong ini secara bersama - sama disebut 'baju efod”. Melalui Urim dan Tumim imam dapat menerangkan kehendak Allah kepada pemimpin (Bilangan 27:21), maupun kepada umat (Ulangan 33:8 dan ayat 10).

Dalam surat Bilangan 27:21 menempatkan juga Urim dan Tumim sangat dikenal dalam sejarah Israel. Sering dikemukakan bahwa Urim dan Tumim sudah ada antara awal Zaman Kerajaan. Dengan kehadiran para nabi membuat Urim dan Tumim tidak diperlukan lagi. Musa, yang memberi peraturan dalam Bilangan 27:21 untuk zaman yang segera menyusul sesudah kematiannya, menyerahkan pemimpin umat itu pada bimbingan Urim dan Tumim, dan tatkala zaman nubuat jelas sudah berlalu, para pemimpin umat mendambakan bentuk bimbingan ini diberlakukan kembali (Ezra 2:63 dan Nehemia 7:65). 

Waktu Abyatar lari meninggalkan Daud, ia membawa efod di tangannya (1 Samuel 23:6). Efod yang dimaksud di sini haruslah baju efod milik Imam Besar disertai tutup dada, tempat Urim dan Tumim terikat, sebab baju efod dari kain lenan yang biasa dipakai para imam, tidak perlu sebutan khusus seperti itu. Waktu Daud meminta bimbingan (1 Samuel 23:9-12) ia mengajukan pertanyaan langsung guna memperoleh jawaban ya atau tidak. Hal ini mengisyaratkan bahwa peri Urim dan Tumim berbentuk undian, apakah dengan dituangkan dari kantongnya (bandingkan dengan Amsal 16:33) atau diambil oleh imam menurut cara tertentu. Dalam 1 Samuel 14 ayat 3 dan 4 hampir mirip dengan 1 Samuel 23:6 dan ayat 9, perhatikan gelar Allah yang sama, dalam ayat 10, mengisyaratkan rumusan biasa.

Tapi manusia tak dapat memaksa Allah berbicara misalnya dengan kalimat: Allah tidak menjawab dia dengan Urim(1 Samuel 28:6)

Dalam Keluaran 28:30 yang menyatakan benda - bendable itu ditaruh ke dalam kantong, menolak keterangan lama dalam hal menjawab suatu pertanyaan maka suatu suatu cahaya yang supra alami memancar dari mutiara tutup dada itu.




Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8166554209669713" crossorigin="anonymous">

Iklan Bawah Artikel