Arti Dan Tujuan Hidup Dalam Kristen Menurut Alkitab
Arti Dan Tujuan Hidup Menurut Kekristenan
Dalam perspektif Kristen, arti hidup adalah memahami tujuan yang diberikan oleh Allah bagi setiap individu sebagai ciptaan-Nya. Hidup tidak hanya tentang pencapaian duniawi, tetapi juga tentang hubungan yang mendalam dengan TUHAN dan sesama, serta menjalankan panggilan yang diberikan Allah kepada umat-Nya.
1. Manusia Diciptakan untuk Memuliakan Allah
Kejadian 1:27 menegaskan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah. Ini berarti hidup manusia memiliki nilai yang luar biasa karena kita mencerminkan Sang Pencipta. Dalam 1 Korintus 10:31, Rasul Paulus mengingatkan, “Jika engkau makan atau minum atau apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Maka, arti hidup bagi orang Kristen adalah memuliakan Allah melalui segala tindakan, keputusan, dan cara hidup.
2. Mengasihi Allah dan Sesama
Yesus memberikan perintah utama dalam Matius 22:37-39: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Mengasihi Allah dan sesama adalah inti dari kehidupan Kristen. Ini berarti menjadikan kasih sebagai dasar dari setiap tindakan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan.
3. Hidup dalam Panggilan TUHAN
Setiap orang dipanggil untuk menjalani hidup sesuai dengan rancangan Allah. Yeremia 29:11 berkata, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Hidup yang bermakna adalah menemukan dan menjalani panggilan Allah, baik itu sebagai pelayan di gereja, pekerja di masyarakat, atau sebagai anggota keluarga yang setia.
4. Menjalani Hidup yang Kekal
Dalam Yohanes 3:16, dikatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Arti hidup dalam Kekristenan melampaui kehidupan di dunia ini. Hidup yang kekal adalah tujuan utama yang Allah sediakan bagi orang percaya. Ini memberikan harapan bahwa hidup tidak berakhir dengan kematian, melainkan terus berlanjut bersama Allah.
5. Melayani dan Memberkati Sesama
Yesus memberikan teladan dalam Matius 20:28, “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Mengikuti teladan Kristus, orang Kristen dipanggil untuk melayani sesama dan menjadi saluran berkat. Hidup yang berarti adalah hidup yang digunakan untuk memberi dampak positif kepada orang lain.
Arti hidup Kristen terletak pada hubungan dengan Allah, menjalani panggilan-Nya, mengasihi sesama, dan mempersiapkan diri untuk hidup yang kekal. Hidup bukanlah tentang mengejar kebahagiaan duniawi semata, tetapi tentang menjalani hidup yang bermakna, sesuai dengan kehendak Allah, sehingga nama-Nya dimuliakan dalam segala hal yang kita lakukan.
Sebagaimana kata Paulus dalam Filipi 1:21, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Arti hidup yang sejati adalah hidup yang terpusat pada Kristus dan kasih-Nya yang kekal.
Praktik Arti Hidup Kristen dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjalani arti hidup dalam Kekristenan tidak hanya sebatas pemahaman teologis, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk menghidupi tujuan yang Allah tetapkan:
1. Doa dan Hubungan dengan TUHAN
Doa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan Allah. Dalam 1 Tesalonika 5:17, kita diingatkan untuk “tetap berdoa.” Melalui doa, kita dapat menyampaikan rasa syukur, memohon bimbingan, dan mempererat hubungan kita dengan TUHAN. Hidup yang berpusat pada TUHAN dimulai dari waktu pribadi bersama-Nya setiap hari.
2. Mempelajari Firman TUHAN
Mazmur 119:105 berkata, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Membaca dan merenungkan Alkitab membantu kita memahami kehendak TUHAN dan memberikan arah dalam menjalani hidup. Firman TUHAN menjadi pedoman untuk setiap keputusan, baik besar maupun kecil.
3. Melibatkan Diri dalam Komunitas Gereja
Ibrani 10:24-25 mengajarkan pentingnya berkumpul dan saling menguatkan dalam iman. Kehidupan Kristen tidak dimaksudkan untuk dijalani sendirian. Bergabung dengan komunitas gereja membantu kita bertumbuh secara rohani, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam perjalanan iman.
4. Menjadi Saksi Kristus
Yesus memerintahkan murid-murid-Nya dalam Matius 28:19-20 untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia (Matius 5:13-16). Ini bisa dilakukan dengan bersikap baik, hidup jujur, dan membagikan kabar baik tentang Yesus kepada orang lain melalui perkataan dan perbuatan.
5. Hidup dalam Kasih dan Pengampunan
Kasih adalah inti dari iman Kristen. Dalam 1 Korintus 13, Paulus menjelaskan bahwa tanpa kasih, segala sesuatu menjadi sia-sia. Mengasihi berarti tidak hanya peduli pada sesama, tetapi juga mau mengampuni mereka yang bersalah kepada kita, sebagaimana Allah telah mengampuni kita (Matius 6:14-15).
6. Melayani dengan Talenta yang Diberikan Allah
Allah memberikan talenta dan karunia rohani kepada setiap orang untuk digunakan demi kemuliaan-Nya dan kesejahteraan sesama (1 Petrus 4:10). Apakah itu dalam pekerjaan, pelayanan, atau kehidupan sehari-hari, setiap orang dipanggil untuk menggunakan kemampuan mereka dengan setia.
7. Menjaga Sikap dan Integritas
Hidup sesuai dengan nilai-nilai Kristen berarti menjaga integritas dan meneladani sifat Kristus dalam setiap aspek kehidupan. Kolose 3:23 mengingatkan, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia.”
Hidup menurut iman Kristen berarti hidup dengan tujuan yang jelas: memuliakan Allah, mengasihi sesama, dan menjalani panggilan Ilahi. Dengan memahami arti hidup menurut perspektif Kristen, kita dapat menghadapi tantangan dunia dengan damai dan penuh harapan, karena kita tahu bahwa hidup kita berada dalam rencana Allah yang sempurna.
Hidup Kristen bukan sekadar perjalanan di dunia, tetapi juga persiapan untuk kehidupan kekal bersama Kristus. Dengan menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupan, kita dapat menemukan kebahagiaan sejati dan damai yang melampaui segala pengertian. “Hiduplah seperti Kristus, karena hanya di dalam Dia kita menemukan arti hidup yang sesungguhnya.”
Menghadapi Tantangan Hidup dengan Perspektif Kristen
Hidup di dunia ini tidak terlepas dari tantangan, penderitaan, dan pergumulan. Namun, Kekristenan memberikan pandangan unik bahwa setiap tantangan adalah bagian dari proses pembentukan dan penggenapan rencana Allah. Berikut adalah cara-cara menghadapi tantangan hidup berdasarkan iman Kristen:
1. Percaya pada Rencana Allah
Roma 8:28 menegaskan bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” Tantangan hidup bukan berarti Allah meninggalkan kita, melainkan bagian dari rencana-Nya untuk memurnikan iman kita dan mempersiapkan kita untuk tugas yang lebih besar.
2. Berserah dalam Doa
Dalam Filipi 4:6-7, Paulus mengajarkan untuk “jangan khawatir tentang apa pun, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Ketika kita menyerahkan kekhawatiran kita kepada TUHAN, damai sejahtera-Nya yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita.
3. Mengandalkan Kuasa Kristus
Yesus berkata dalam Yohanes 16:33, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Penghiburan terbesar bagi orang Kristen adalah mengetahui bahwa Kristus telah mengalahkan dosa, maut, dan segala penderitaan. Dalam Dia, kita memiliki kekuatan untuk melewati segala tantangan.
4. Belajar dari Penderitaan
Yakobus 1:2-4 mengingatkan bahwa penderitaan menguji iman kita dan menghasilkan ketekunan. Ketekunan ini membentuk karakter Kristen yang lebih dewasa. Melalui kesulitan, Allah mengajar kita untuk bersandar sepenuhnya pada-Nya dan mengembangkan sikap hati yang penuh kesabaran dan kerendahan.
5. Menjadi Berkat dalam Tantangan
Di tengah kesulitan, orang Kristen dipanggil untuk tetap menjadi berkat. Dalam 2 Korintus 1:3-4, Paulus menulis bahwa Allah menghibur kita dalam penderitaan agar kita juga dapat menghibur orang lain. Melalui pengalaman sulit, kita dapat menunjukkan kasih Kristus kepada sesama yang mengalami hal serupa.
Hidup dalam Pengharapan
Pengharapan Kristen tidak terbatas pada dunia ini, tetapi berakar pada janji Allah tentang kehidupan kekal. Dalam 1 Petrus 1:3-4, kita diingatkan bahwa melalui kebangkitan Kristus, kita memiliki pengharapan yang hidup dan warisan yang tidak dapat binasa. Pengharapan ini memberikan kekuatan untuk menjalani hidup dengan sukacita, sekalipun menghadapi kesulitan.
Sebagaimana tertulis dalam 2 Korintus 4:16-18, “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan itu sendiri.” Fokus orang Kristen adalah pada hal-hal yang tidak kelihatan, yaitu janji-janji Allah yang kekal.
Makna Hidup Kristen
Hidup Kristen adalah perjalanan iman yang sarat makna. Dalam perjalanan ini, kita:
Memuliakan Allah melalui segala tindakan.
Mengasihi Allah dan sesama sebagai wujud ketaatan kepada perintah-Nya.
Menjalani panggilan sesuai talenta yang diberikan.
Menghadapi tantangan dengan iman, pengharapan, dan kasih.
Menanti kehidupan kekal bersama Allah.
Hidup Kristen bukan hanya tentang menemukan tujuan, tetapi juga tentang mewujudkan tujuan itu setiap hari dengan percaya bahwa Allah memimpin setiap langkah. Sebagaimana Paulus berkata dalam 2 Timotius 4:7, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.”
Semoga setiap orang percaya dapat hidup dengan kesadaran penuh akan arti hidup ini, sehingga nama Allah dimuliakan melalui setiap aspek kehidupan kita. “Hidup yang sejati adalah hidup dalam Kristus.”
Kehidupan Sehari-hari yang Memancarkan Arti Hidup Kristen
Sebagai orang Kristen, memahami arti hidup harus tercermin dalam tindakan sehari-hari. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat diambil untuk terus memuliakan TUHAN dalam kehidupan:
1. Mengembangkan Karakter Kristiani
Karakter seorang Kristen seharusnya mencerminkan buah Roh seperti yang tertulis dalam Galatia 5:22-23: “Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Hidup yang mencerminkan buah Roh akan menjadi kesaksian nyata bagi dunia tentang siapa Kristus dalam hidup kita.
2. Mengatur Waktu dengan Bijak
Efesus 5:15-16 mengingatkan, “Perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Orang Kristen dipanggil untuk menggunakan waktu mereka dengan bijaksana, melibatkan diri dalam aktivitas yang membangun iman, seperti pelayanan, belajar firman Tuhan, dan mengasihi sesama.
3. Bekerja untuk TUHAN
Kolose 3:23 menegaskan bahwa “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia.” Ini berarti pekerjaan sehari-hari, baik di kantor, rumah, atau tempat lain, adalah bentuk ibadah jika dilakukan dengan sikap hati yang benar.
4. Membangun Relasi yang Sehat
Relasi dengan keluarga, teman, dan sesama seharusnya dipenuhi dengan kasih, pengertian, dan pengampunan. Efesus 4:32 berkata, “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Hidup yang memancarkan kasih akan membawa damai dan harmoni dalam setiap hubungan.
5. Menjadi Teladan bagi Dunia
Matius 5:14-16 mengatakan bahwa orang Kristen adalah terang dunia. Ini berarti hidup kita harus menjadi teladan melalui kebaikan, kejujuran, dan kesetiaan. Dalam pekerjaan, sekolah, atau komunitas, setiap tindakan kita dapat menjadi kesaksian tentang Allah yang kita sembah.
6. Berbagi Berkat dengan Orang Lain
Hidup Kristen tidak lepas dari tindakan memberi dan melayani. Kisah Para Rasul 20:35 mengingatkan, “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” Memberi waktu, tenaga, dan sumber daya kepada mereka yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari iman yang hidup.
Hidup Berlandaskan Janji Allah
Setiap tindakan dan keputusan dalam hidup Kristen berakar pada janji-janji Allah. Hidup yang penuh iman adalah hidup yang percaya bahwa TUHAN bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Ketika kita menghadapi kesulitan, kita dapat bergantung pada firman-Nya yang menguatkan:
Mazmur 46:1: “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.”
Yeremia 33:3: “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.”
Bagi manusia yang menyebut dirinya Kristen hidup yang benar adalah hidup yang dialaskan pada Yesus Kristus yang adalah 'roh yang menghidupkan' (1 Korintus 15:45, Yohanes 6:63, 2 Korintus 3:17). Inti berita Injil ialah TUHAN Yesus yang mati 'hidup untuk selama-lamanya' (Kisah Para Rasul 2:31, 1 Kor 15:3 , Wahyu 1:5, 18), dan oleh kuasa hidup yang tak terbinasakan, memberi hidup kepada dunia (Ibrani 7:16, Yohanes 6:33). Jika Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka tentang kematian umat Kristen orang harus menulis 'finis', yaitu batas akhir atau penghabisan (1 Korintus
15:18,32). Tapi Kristus telah dibangkitkan dan memegang 'kunci kerajaan maut'. Karena kerajaan maut tak dapat mengalahkan-Nya, tentulah juga tidak akan mampu bertahan di hadapan gereja-Nya (Matius 16:18, Wahyu 1:18). Hidup-Nya diberikan kepada orang percaya melalui pertobatan, iman dan baptisan (Kisah Para Rasul 11:18, Yohanes 3:16, Yohanes 11:25, Roma 6:4) melalui jalan itu, manusia 'diselamatkan' (Roma 5:10). Allah dalam kematian dan kebangkitan Kristus menerobos masuk secara radikal ke dalam dunia manusia, untuk membuat manusia melihat bahaya dosa yang begitu fatal, juga kasih karunia hidup baru yang dari Allah. Tindakan penyelamatan yang tak dapat diukur, tidak terduga dan yang dianugerahkan secara bebas.
Hidup kebangkitan, seperti hidup jiwa Adam diberikan dan ditopang oleh Firman Allah yang mencipta. Manusia tidak punya kuasa atasnya, manusia boleh mewarisi, menerima atau masuk ke dalamnya (Markus 9:43 dan ayat berikutnya, Markus 10:17, 30, Titus 3:7, 1 Petrus 3:7). Dengan perbuatan jahat atau menolak Injil, manusia membuat dirinya sendiri tak layak (Kisah Para Rasul 13:46, Roma 1:32). Sebaliknya oleh Roh, manusia dapat melakukan perbuatan yang menjurus kepada hidup yang kekal (Markus 10:17 dan ayat berikutnya, Yohanes 5:28, Roma 2:7, 2 Korintus 5:10, Galatia 5:22, Galatia 6:8). Perbuatan demikian hanya mungkin dalam hubungan dengan Kristus melalui iman (Roma 1:17, Yohanes 20:31), yang pada dirinya mendambakan hidup (Yohanes 6:53, Roma 6:23, Kolose 3:3, 1 Yohanes 3:14, 1 Yohanes 5:13). Allah mengaruniakan hidup kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya (Yohanes 1:13, Yohanes 5:21), yang ditentukan untuk itu dan yang sejak sebelum alas bumi diletakkan telah dituliskan dalam kitab kehidupan (Kisah Para Rasul 13:48, Roma 9:11, Filipi 4:3, Wahyu 17:8, Wahyu 20:12). Hidup baru adalah kebangkitan, suatu kelahiran baru, suatu tindakan dari Allah Pencipta yang berdaulat dan penuh anugerah (Yohanes 5:24 , Roma 6:4, Kolose 3:1, Efesus 2:1, Yohanes 1:13).
Dalam Injil-injil Sinoptik, hidup hampir selalu dipandang sebagai bersifat masa depan dan dihubungkan dengan kerajaan Allah yang akan datang (Markus 10:17, 23, Markus 9:43, 47, Matius 25:46). Jalan menuju kehidupan tertutup oleh dosa dan hanya sedikit orang yang mendapatkannya.
Mendapat hidup adalah tujuan tertinggi yang dapat dicapai dan layak bagi pengorbanan apapun (Markus 9:42, Matius 7:14, Matius 13)
Secara garis besarnya, setidaknya ada 8 point penting yang Alkitab nyatakan kepada kita terkait dengan kehidupan yang sedang kita jalani ini, antara lain :
1. Hidup Manusia Memiliki Titik Awal Yang Jelas
Kisah Para Rasul 17:26-29
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Kejadian 1:20-31
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Alkitab dimulai dengan pribadi Allah sebagai Pencipta segala sesuatu yang ada di dunia ini termasuk manusia pertama, Adam dan Hawa. Adam dan Hawa merupakan nenek moyang dari semua manusia.
Secara fisik tubuh kita berasal dari tanah dan selanjutnya akan kembali pula ke tanah.
Secara roh, Roh kita berasal dari TUHAN dan seharusnya kembali kepada TUHAN.
Hidup yang Berdampak
Arti hidup Kristen tidak hanya dipahami tetapi juga dihidupi. Hidup yang penuh dengan iman, kasih, dan pengharapan akan meninggalkan jejak yang bermakna di dunia ini. Seperti Yesus berkata dalam Yohanes 15:5, “Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.”
Hidup Kristen adalah perjalanan yang terus bertumbuh, di mana setiap hari kita belajar lebih banyak tentang kasih TUHAN, menghidupi panggilan-Nya, dan membawa terang Kristus ke dunia yang gelap. Dengan demikian, hidup kita akan menjadi kesaksian yang indah tentang karya Allah yang mulia. “Hiduplah dengan iman, bertumbuhlah dalam kasih, dan percayalah pada janji TUHAN, karena di dalam Dialah kita menemukan tujuan sejati hidup kita.”
0 Response to "Arti Dan Tujuan Hidup Dalam Kristen Menurut Alkitab "
Post a Comment