Iklan Horizontal

Kamus Alkitab Lengkap Dengan Keterangannya ( Abjad C dan D ) | Kristen Punya

 

kamus-alkitab-kristen-punya


CAWAN : Pada zaman purba adalah mangkuk, lebih lebar tapi lebih dangkal dari mangkuk teh biasa. Umumnya dibuat dari tembikar, tapi ada juga dari logam (Yeremia 51:7). 

1. Ibrani : bejana, kata umum yang digunakan sebagai piala untuk minum, seperti yang digunakan oleh Firaun (Kejadian 40:11) ataupun oleh orang miskin (2 Samuel 12:3). Ukurannya bisa sebatas genggaman tangan atau lebih besar (Yehezkiel 23:32), dan berbibir (1 Raja - Raja 7:26). Piala di istana Salomo dibuat dari emas. 

2. Nama dari piala perak milik Yusuf (Kejadian 44), dan nama dari mangkuk kandil emas di Kemah Suci, yang dibentuk seperti rangkaian buah badam (Keluaran 25). Sebutan gavia dalam Yeremia 35:5 adalah nama untuk kendi. Mungkin juga kata itu nama bunga atau gelas minuman berbentuk piala. 

3. Nama tempat darah korban Paskah, Indonesia, pasu' (Keluaran 12:20). Juga nama dari beberapa perabot rumah tangga, muncul di antara peralatan yang diberikan kepada Daud (mungkin logam, berbeda dari tembikar, 2 Samuel 17:28)dan pasu besar (Zakharia 12:2). 

4. Ibrani gubba'at (Yesaya 51:17, 22) ben bejana raksasa tempat anggur, dijelaskan sebagai kos. 5. Ibrani 'aggan. Nama umum dari cawan besar pada zaman Semit purba, digunakan pada upacara-upacara keagamaan (Keluaran 24:6), atau tempat anggur pada pesta kebesaran (Kidung Agung 7:2). Sebagai penyimpanan anggur, mungkin bejana ini digantungkan pada pasak (Yesaya 22:24). 

Dalam Perjanjian Baru kata Yunani potrion mengacu kepada cangkir minuman dari berbagai jenis. Perabot tembikar terus digunakan (Markus 7:4), tapi keluarga kaya mulai menggunakan gelas dan cawan tembaga, yang umumnya berbentuk piala, bandingkan dengan piala misa suci yang tertera pada mata uang Yunani.

Di dalam Alkitab cawan mengandung arti kiasan, yakni terhadap beroleh berkat maupun malapetaka yang diganjarkan pada seseorang atau bangsa, pemilihan dan penentuan Illahi akan nasib seseorang( Mazmur 16:5, Mazmur 116:13, Yesaya 51:17, Matius 26:39 dan Yohanes 18:11 )

CEMARA : Ada 3 kali dicatat pohon cemara di dalam Alkitab(Yes 41:19, Yesaya 60:13, Yehezkiel 27:6). Dalam bahasa Ibrani menggunakan  kata 'asysyur'. Pohon kecil (Buxus longifolia Bois) memiliki rata - rata ketinggian sekitar 7 meter hingga 20 meter, daunnya selalu hijau, kayunya keras sekali. Pada hari raya Pesta Pondok Daun pondok-pondok itu dibuat dari kayu cemara. 


CEMBURU :. Arti kata Ibrani gin'a aslinya ialah menyala, kemudian berarti warna merah yang kelihatan pada wajah seseorang yang diliputi perasaan membara, perasaan tidak senang terhadap seseorang yang memiliki sesuatu, yang tidak dimiliki sendiri. Kata itulah yang dikenakan pada sikap Rahel terhadap kakaknya (Kejadian 30:1) dan keburukannya khususnya disebut dalam Amsal (misalnya 27:4). Kadang-kadang kata itu diterjemahkan 'iri hati' (misalnya dalam surat Ayub 5:2 dan  Amsal 14:30). Kata Yunani fthonos (yang diterjemahkan juga 'dengki', misalnya dalam surat Matius 27:18) menandakan sifat khas dari hidup yang belum ditebus (Roma 1:29, Galatia 5:21, 1 Timotius 6:4, Titus 3:3), dan roh yang menyalibkan TUHAN Yesus (Matius 27:18, Markus 15:10). 

Tapi kata-kata Ibrani, Yunani dan Indonesia yang dibicarakan bisa juga berarti perasaan yang lain, yaitu keinginan untuk menjaga dan mempertahankan supaya jangan hilang, apa saja yang dimilikinya sendiri. Dalam pengertian ini Allah disebut juga ' Cemburu' (Keluaran 34:14), sebab Dia mempertahankan hak-Nya sebagai satu-satunya yang boleh disembah, dan Dia tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada orang lain (Yesaya 42:8). Sebagai Mempelai Israel yang setiawan (dan Mempelai orang Kristen juga) Ia menuntut supaya mereka setia terhadap Dia.Yakobus 4:5, suatu ayat yang sukar, menyinggung perasaan cemburu Allah ini. Paulus menekankan, bahwa jika orang Kristen masih melakukan penyembahan berhala, hal itu akan menimbulkan rasa cemburu Allah (1 Korintus 10:22). Sebagai pelayan umat Allah, Paulus menaruh juga 'rasa cemburu' yang sama dengan Allah sendiri, demi kemurnian iman dan kelakukan mereka (2 Korintus 11:2). Dan ia bernubuat bahwa orang Israel yang tidak percaya akan didorong ke arah 'kecemburuan ilahi'.


CENDANA : Ada 6 kali Alkitab mencatat mengenai pohon cendana(1 Raja-raja 10:11 dan ayat 12, 2 Tawarikh 2:8, 2 Tawarikh 9:10 dan ayat 11 serta kitab Mazmur 45:9). Dalam 2 Tawarikh 2:8, 2 Tawarikh 9:10-11 kata Ibraninya ialah 'algummim, berasal dari Libanon. Dalam 1 Raja-raja 10:11-12 nama pohon itu 'almuggim, didatangkan dari Ofir. Terjemahan Indonesia menerima keduanya sama, yang berarti bahwa penulis Tawarikh tidak tahu bahwa kayu itu didatangkan dari Ofir ke Libanon dan dari sana sampai ke Israel. Karena letak Ofir tidak kita ketahui, maka ihwal kayu dari Ofir ini misteri bagi banyak orang pada zaman itu. Kayu itu mungkin kayu cendana merah dari India, Pterocarpus santalinus L. Jika kayu itu, atau salah satu dari keduanya, berasal dari Libanon, maka kayu tersebut adalah jenis pohon berdaun jarum dengan bahasa latin Juniperus excelsa Bieb.


CIPTA, PENCIPTAAN : Ajaran ini tidak boleh dikacaukan atau disamakan dengan teori - teori, asal usul secara ilmiah manapun. Maksud ajaran Alkitab bersifat etis dan keagamaan, bertentangan dengan sifat penelitian ilmiah. Dalam Alkitab merujuk pada ajaran tentang penciptaan, tersebar luas baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, dan tidak terbatas hanya pada pasal - pasal surat pembukaan kitab Kejadian. Berikut ini ada beberapa rujukan ayat yang tercatat di dalam Alkitab  seperti Kitab nabi-nabi misalnya surat Yesaya 40:26,28, Yesaya 42:5, Yesaya 45:18, Yeremia 10:12-16, Amsal 4:13, dalam Mazmur 33:6,9, Mazmur 90:2, Mazmur 102:25. Baca juga Ayub 38:4, Nehemia 9:6 dan dalam Perjanjian Baru, Yohanes 1:1, Kisah Para Rasul 17:24, Roma 1:20, 25, Roma 11:36, Kolose 1:16,  Ibrani 1:2,Ibrani 11:3, Wahyu 4:11, Wahyu 10:6. 

Tolak ukur ajaran bagi kita semua sebagai garis besarnya adalah surat Kejadian 1 dan surat Ibrani 11:3, 'Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah'. Ini berarti, bahwa ajaran Alkitab tentang penciptaan didasarkan atas penyataan atau wahyu Illahi, dan dapat dimengerti hanya berdasarkan iman. Inilah yang membedakan secara tajam pendekatan Alkitab dengan pendekatan ilmiah. Karya penciptaan, tidak kurang dari rahasia penyelamatan, tertutup bagi manusia, tidak dapat  terselami oleh manusia secara logika serta hanya dapat diamati oleh iman saja. 

Dalam Alkitab karya penciptaan dihubungkan dengan ketiga oknum Trinitas: dengan Bapak — Kejadian 1:1, Yesaya 44:24, Yesaya 45:12, Mazmur 33:6 dengan Anak seperti  yang ditulis dalam surat Yohanes 1:3, 10, Kolose 1:16 dan dengan karya Roh Kudus seperti yang tertulis dalam Kejadian 1:2 dan Ayub 26:13.


CUKA : Suatu benda cair yang rasanya asam, yang didapat dari peragian yang asam dalam anggur atau minuman keras lainnya. Sifat asam dari cuka ditunjukkan dalam Amsal 10:26, Amsal 25:20, sedangkan kata-kata dalam Mazmur 69:22 tidak hanya memperlihatkan baunya yang membuat seseorang dapat mual, tapi juga sebagai kata kiasan yang mengandung arti bahwa meminum cuka diberlakukan sebagai menerima hukuman. Cuka dalam Rut 2:14 ialah contoh dari minuman asam yang sudah diragikan, yang dinikmati oleh para pekerja di negeri-negeri yang menanam anggur. Minuman orang Roma juga hampir sama, dan merupakan bagian dari catu atau jatah untuk para tentara pada masa - masa standby dan istirahat. Cuka inilah yang diberikan kepada Yesus yang disalibkan untuk menyegarkan Dia (Markus 15:36, Yohanes 19:29-30), dan ini berbeda dari minuman pembius yang berbau mur, yang ditolak-Nya lebih dulu (Matius 27:34, Markus 15:23), Anggur dan cuka dilarang untuk diminum oleh orang nazir (Bilangan 6:3): dari situlah asalnya betapa jahat pelanggaran yang disebut dalam Amsal 2:12.

DAGING : Selain dalam arti harfiah kita " daging" ( Yunani: sarx ) juga dipakal untuk menyatakan keadaan manusia sebagai makhluk lemah dan berdosa. Dan keadaan itu menentukan seluruh kehidupannya lahir batin. Sering kali kata Sarx dipertentangkan dengan Roh Allah yang membebaskan manusia dari penaklukannya kepada dosa.

DAGON : Dewa utama sembahan bangsa Filistin ( Kuilnya dari Asdod ( 1 Samuel 5) dan Gaza ( Hakim - Hakim 16:23 )

Dalam kitab Perjanjian Lama kata dagon adalah illah utama yang disembah orang Filistin pada zaman Simson di Gaza (Hakim - Hakim 16:21-23), di Asdod (sampai zaman Makabe, 1 Makabe 10:83-85 ,11:4) dan di Bet-Sean pada zaman Saul dan Daud (1 Samuel 5:2-7, 1 Tawarikh 10:10 dan 1 Samuel 31:10). Asal muasal dari nama illah ini hilang dalam sejarah kuno.

DAMSYIK : Merupakan ibukota Siria (Yesaya 7:8) yang terletak di sebelah timur pegunungan Ann, Libanon yang berdekatan dengan gunung Hermon (Kidung Agung 7:4). Letaknya di sebelah barat laut dari dataran Guta, kurang lebih 776 meter dari atas permukaan laut dan di sebelah barat padang gurun Siria Arabia. Daerah ini termasyhur karena pepohonan dan kebun-kebun lain, yang diairi oleh sungai Abana yang bening dan sungai Parpar di sekitarnya, yang lebih baik dibandingkan sungai Yordan yang arus airnya lambat dan berlumpur, dan lebih baik dari sungai Efrat (Yesaya 8:5-8). 

Kota itu merupakan pusat komunikasi alami yang menghubungkan jalan kafilah ke tepi pantai Laut Tengah (sekitar 100 km ke sebelah timur) melalui Tirus (Yehezkiel 27:18) ke Mesir, dengan jalan-jalan ke sebelah timur menerobos padang gurun ke Asyur dan Babel, ke sebelah selatan ke Arabia, dan ke sebelah utara ke Alepo. Damsyik mempunyai kedudukan istimewa sebagai pimpinan dari kerajaan Aram pada abad 10-8 sebelum Masehi. Pusat kota Damsyik modern yang sebagian menutupi kota lama, berada di tepi sungai Barada. Salah satu jalannya yang adalah jalan kuno, melintang dari barat laut ke tenggara, bernama Jalan Lurus atau Jalan Panjang seperti dalam Kisah Para Rasul 9:11. Mesjid Besar yang dibangun pada abad 8 Masehi konon meliputi tempat letaknya kuil Rimon (2 Raja - Raja 5:18).

DANIEL : Kitab Daniel pasal 1 sampai pasal 6 adalah bagian terbesar, isinya bersifat sejarah, berbicara tentang Daniel sendiri sebagai orang ketiga. Pasal 1 menceritakan tentang Daniel yang dibawa tertawan dari Yehuda ke Babel, disusuli cerita kenaikan kedudukannya dalam pemerintahan. Dalam ke-5 pasal berikutnya Daniel tampil dengan jabatan perdana menteri dan sebagai penafsir mimpi bagi beberapa raja bangsa non-Yahudi. Penglihatan-penglihatan dalam pasal 2, 4 dan 9 diungkapkan kepada raja-raja Babel, yaitu Nebukadnezar dan Belsyazar, dan mengungkapkan nasib raja-raja dan kerajaan-kerajaan non Yahudi. Pada akhir pasal 5 dengan pendek disebut penaklukan Babel oleh raja Darius, orang Media. Hal ini disusuli cerita tentang lanjutan pengaruh Daniel, dan persekongkolan terhadap nyawanya. Bagian sejarah ini berakhir dengan kelepasannya yang bersifat mujizat, beserta catatan pendek bahwa 'ia mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresy, orang Persia (Daniel 6:29). 

Kitab Daniel pasal 1 sampai pasal 6 adalah bagian terbesar, isinya bersifat sejarah, berbicara tentang Daniel sendiri sebagai orang ketiga. Ps 1 menceritakan tentang Daniel yang dibawa tertawan dari Yehuda ke Babel, disusuli cerita kenaikan kedudukannya dalam pemerintahan. Dalam ke-5 pasal berikutnya Daniel tampil dengan jabatan perdana menteri dan sebagai penafsir mimpi bagi beberapa raja bangsa non-Yahudi. Penglihatan-penglihatan dalam pasal 2, 4 dan 9 diungkapkan kepada raja-raja Babel, yaitu Nebukadnezar dan Belsyazar, dan mengungkapkan nasib raja-raja dan kerajaan-kerajaan non Yahudi. Pada akhir pasal 5 dengan pendek disebut penaklukan Babel oleh raja Darius, orang Media. Hal ini disusuli cerita tentang lanjutan pengaruh Daniel, dan persekongkolan terhadap nyawanya. Bagian sejarah ini berakhir dengan kelepasannya yang bersifat mujizat, beserta catatan pendek bahwa 'ia mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresy, orang Persia' (Daniel 6:29). 

Pasal 7 sampai pasa pasal 12 hampir menghilangkan latar belakang sejarah itu dari pandangan tatkala Daniel sendiri, yang sekarang berbicara dalam diri pertama, menerima penglihatan-penglihatan yang menekankan nasib Israel dalam hubungan dengan kerajaan - kerajaan non Yahudi. 

DAUD : Raja Israel yang kedua yang mempersatukan seluruh bangsa dan membuat kota Yerusalem menjadi ibukotanya dimana Tabut Perjanjian TUHAN ditempatkan (2 Samuel 5-6) kepada anaknya (bandingkan dengan anak Daud) dijanjikan TUHAN takhta yang kokoh dan kekal (2 Samuel 7)

DEKAPOLIS : Nama untuk sepuluh kota di sebelah umur danau Galilea: penduduknya sebagian besar terdiri dari orang - orang yang berbahasa Yunani.

Dekapolis merupakan daerah luas di sebelah selatan Danau Galilea, terutama di sebelah timur sungai Yordan, termasuk Bet Sean di bagian Barat. Kota - kota seperti Gadara dan Filadelfia telah disuduki oleh orang Yunani pada awal tahun 200 sebelum Masehi. Pada tahun 63 sebelum Masehi Hipos, Skitopolis, Pela dibebaskan oleh Pompeius dari kekuasaan orang Yahudi. Ia menggabungkan kota - kota itu ke dalam propinsi d, tapi diberikannya kepada mereka otonomi kota. Kira - kira sekitar tahun 1 Masehi mereka membentuk perserikatan dagang dan pertahanan bersama terhadap suku - suku Sem. Ke-10 kota yang disebut oleh Plinius sebagai anggota mula - mula ialah Skitopolis, Pela, Dion, Gerasa, Filadelfia, Gadara, Rafana, Kanata, Hipos dan Damaskus. Pada abad ke-2 Masehi Ptolemeus memasukkan kota - kota lain di sebelah selatan Damaskus ke dalam daftar 18 kota. Penduduk Dekapolis turut dalam kelompok orang banyak yang mengikuti Kristus sesuai Matius 4:25. Adanya begitu banyak babi di sana mengisyaratkan bahwa bagian terbesar penduduknya adalah non - Yahudi, yang meminta Yesus meninggalkan daerah itu sesudah mereka mengalami kerugian ekonomi akibat mujizat-Nya. Kesaksian dari penderita roh jahat itu tidak mereka perhatikan. Kristus mengunjungi Dekapolis sekali lagi, tatkala Dia secara tak biasa melintasi daerah Hipos waktu berjalan dari Sidon ke tepi pantai timur Galilea (Markus 7:31). Jemaat Yahudi mengundurkan diri ke Pela sebelum perang tahun 70 Masehi.

DIAKEN : Pejabat / pelayan dalam Jemaat Purba vang secara khusus melayani para janda dan orang miskin.


Pada zaman Perjanjian Baru istilah diaken mengandung arti penting dalam kegiatan ibadah. Setelah rasul Paulus memberitahukan syarat - syarat menjadi diaken, rasul Paulus kembali mengingatkan akan adanya makna dan manfaat dari kata diaken tersebut dalam menasihati Timotius (1 Timotius 6:6, baca juga 1 Petrus 4:10 dan 11). Berita dalam Kisah Para Rasul 6 tentang jemaat Yerusalem menetapkan orang yang disetujui untuk mengamati administrasi dana biasanya diterima sebagai penetapan resmi bagi jabatan diaken. Hal ini masih diragukan dari sudut bahasa dengan mengesampingkan teori-teori tanpa bukti yang melihat ke-7 orang itu hanyalah sebagai bahan perbandingan Helenis dengan ke-12 murid Yesus, baiklah memperhatikan pedoman sebagai berikut: yang pertama, ke-7 orang itu tak pernah disebut 'diaken'. Kedua, walaupun kata-kata yang hampir sama pengertiannya dengan diaken dipakai, kata-kata itu dikenakan juga baik kepada pelayanan Firman yang dilakukan oleh ke-12 murid (ayat 4), maupun pelayanan pada meja-meja perjamuan (entah untuk perjamuan atau uang) yang dilakukan oleh ke-7 orang itu (ayat 2). Hal menumpangkan tangan terlalu umum dalam Kisah Para Rasul untuk dilihat sebagai patokan khas di sini, dan dari jalan hidup Stefanus dan Filipus jelas, bahwa tugas ke-7 orang itu tidaklah dibatasi untuk pelayanan meja perjamuan. 

Ada 2 ayat yang nampaknya menunjuk kepada peranan atau posisi perempuan sebagai diaken. Pertama, Roma 16:1. Febe melayani jemaat yang di Kengkrea. 

Kedua, 1 Timotius 3:11,  Bapak-bapak gereja dari Gereja Yunani menerjemahkan ayat ini bukanlah menunjuk kepada istri-istri para diaken, melainkan  kepada kaum perempuan itu sendiri yang berperan sebagai diaken meskipun ada orang yang meragukan adanya jabatan seperti ita pada zaman Perjanjian Baru. Tapi orang Kristen kuno sangat teliti dalam melaksanakan tata kesopanan, jadi banyak tugas yang ditangani oleh diaken perempuan dalam tulisan-tulisan yang kemudian seperti mengunjungi kaum ibu di rumah-rumah non-Kristen), juga pada zaman rasul-rasul. Maka pengangkatan diaken perempuan pada waktu itu, boleh dianggap adalah pasti, dan makna Lukas 8:2 dan ayat berikutnya sangat berarti dalam hal ini. Kewajiban-kewajiban mereka mempunyai kesamaan yang tepat dengan kewajiban-kewajiban para diaken laki-laki seperti yang disyaratkan oleh kedua ayat Perjanjian Baru tadi.


DINAR : Mata uang Romawi. Satu dinar ialah upah pekerja harian dalam satu hari (Matius 20:2)


DIRHAM : (Yunani: drakhma) Mata uang emas dari Persia seberat kurang lebih 8 gram. Juga mata uang perak dari Yunani yang nilainya hampir sama dengan satu dinar. Dua dirham ialah bea untuk bait Allah.


DOSA : Tindakan manusia secara perorangan ataupun secara bersama - sama yang menyimpang dari kehendak dan hukum Allah. Tindakan - tindakan itu menimbulkan keadaan berdosa. Orang - orang berdosa tidak dapat menyelamatkan diri dari kuasa dosa. Kepada Israel ditunjuk jalan keluar, yakni mempersembahkan korban, antara lain korban penghapus dosa dan korban penebus salah. Dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus diberitakan sebagai Penebus umat manusia dari segala dosa. 

Ada perbedaan dari segi pengertian yang mengandung beberapa istilah di dalam Alkitab tentang dosa, masing - masing istilah itu yang memantulkan berbagai segi, dan dari situ orang mengenali dosa. Dosa ialah kegagalan, kekeliruan atau kesalahan, kejahatan, pelanggaran, tidak menaati hukum, kelaliman atau ketidakadilan. Dosa ialah kejahatan dalam segala bentuknya. Tapi keterangan tentang dosa janganlah begitu saja dikutip dari istilah - istilah dalam Alkitab. Ciri utama dosa dalam segala seginya ialah tertuju kepada Allah. Daud mengungkapkan hal ini dalam pengakuannya, "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa? (Mazmur 51:6), dan Paulus dalam tuduhannya, 'Keinginan daging ialah perseteruan terhadap Allah' (Roma 8:7). Kepastian arah ini harus dipertimbangkan bila hendak mencari pengertian yang dikandung istilah - istilah yang bermacam - macam itu. Setiap pengertian tentang dosa yang tidak dilatari penentangan yang tertuju kepada Allah, adalah merupakan penyimpangan dari arti yang digambarkan Alkitab. 

Pikiran umum bahwa dosa adalah melulu keakuan, menunjukkan pemahaman yang salah tentang kodrat dosa dan bobot kejahatannya. Dari awal datangnya dosa hingga sepanjang perkembangannya, dosa adalah setiap penentangan yang ditujukan kepada Allah, dan patokan inilah yang dapat menerangkan keanekaan bentuk dan kegiatan dosa. Apabila Alkitab berkata bahwa dosa ialah pelanggaran hukum Allah ( 1 Yohanes 3:4), maka kepada pengertian yang sama inilah perhatian kita ditujukan. Hukum Allah ialah gambaran dari kesempurnaan Allah, dalam hukum-Nya, kekudusanNyalah yang terungkap untuk mengatur pikiran dan tindakan, selaras dengan kesempurnaan-Nya. Pelanggaran ialah penentangan atas apa yang dituntut kemuliaan Allah dari kita, yang pada hakikatnya sama dengan menentang Allah sendiri. 

DUIT : Mata uang Yunani yang sangat kecil. Nilainya sama dengan dua peser.


Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8166554209669713" crossorigin="anonymous">

Iklan Bawah Artikel