Iklan Horizontal

Kamus Alkitab Kristen Terjemahan Baru

 

kamus-alkitab-kristen

  • EFA : 

Ukuran isi sebesar kurang lebih 36 liter (bandingkan dengan bat). 


  • EFOD : 

Baju imam yang di dalam tutup dadanya ditaruh Urim dan Tumim (batu-batu pernyataan keputusan), Keluaran 28:28-30. Baju ini dipergunakan dalam usaha mencari tahu kehendak TUHAN (1 Samuel 14:3, 18: 30:7). 

Pakaian kudus para imam. Imam - imam Nob terkenal memakai 'baju efod dari lenan' (1 Samuel 22:18). Samuel (1 Samuel 2:18) dan Daud (2 Samuel 6:14)memakai baju efod lenan sederhana. Baju efod sederhana ini harus dibedakan dari baju efod imam besar yang terbuat dari bahan mahal (yaitu sutra — syesy), yang padanya ditenunkan benang emas, benang ungu tua, benang kirmizi, dan bahan lainnya yang berkualitas, panjangnya dari dada sampai ke pinggul. Efod memiliki wadah khusus dimana tempatnya terpaut pada dua utas kain yang melintas di bahu dan yang diikat meliliti pinggang (Keluaran 39:1-26). Juga disinggung efod yang dipakai untuk meminta wahyu. Ini digantungkan di Bait Suci (1 Samuel 21:9). 


Selama acara kebaktian imam memakai pakaian yang menutupi pinggang dan pahanya (Keluaran 28:42-43, Imamat 16:4) dan kemeja lenan bersulam panjang yang mempunyai tangan (Keluaran 28:40, 39:27), juga ikat pinggang lenan dipintal sangat elok, kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi (Keluaran 28:40, Keluaran 39:29). Imam memakai juga semacam serban (Keluaran 28:4, 37, 39, Keluaran 29:6, 39:28) seperti di Mesir dan Babel, para imam dilarang memakai pakaian dari bahan bulu domba (Yehezkiel 44:17), mereka tidak boleh juga memakai sandal di dalam Bait Suci (Keluaran 3:5, Keluaran 29:20). 


  • EFRATA : 

1. Nama kuno bagi Betlehem, Yehuda. Rachel, istri Yakub dikuburkan di Efrata dekat Betel ( Kejadian 35:16, 19, Kejadian 48:7). Kota ini menjadi kota tempat tinggal Naomi dan keluarganya(Ruth 1:2, Ruth 4:11).

Daud adalah keturunan Obed yang juga berasal dari sana (1 Samuel 17:2)

Efrata terkenal dengan tempat asal Mesias yang dinubuatkan di dalam surat Mika 5:2


  • EGLON

Suatu kota dekat Lakhis yang akhirnya diduduki oleh Yehuda (Yosua 15:39). Pada pemerintahan Debir, raja Kanaan, kota itu dalam persekutuan Ta kelampok selatan, berperang melawan Yosua (Yosua 10:33). Berdasarkan Yosua 12:12, bahwa Eglon meluas ke sebelah utara Lakhis, kota Tell en-Nejileh yang lebih dekat ke bukit-bukit.

2. Raja Moab, yang me7nduduki daerah barat Yordan pada awal zaman Hakim-hakim, dan yang dibunuh oleh Ehud (Hakim - Hakim 3:12).


  • EHUD

Nama seorang suku Benyamin (1 Tawarikh 7:10, Tawarikh 8:6, Hakim - Hakim 3:15). Ehud, anak Gera, memimpin pemberontakan melawan orang Moab karena menduduki daerah Benyamin Timur (Hakim - Hakim 3). Waktu raja Eglon di kamarnya dan berbicara sendiri dengan Ehud, Ehud membunuh raja itu. Ia mengumpulkan orang Israel untuk mengambil untung dari kekacauan yang menimpa orang Moab. Kecerdikannya membuat ia berhasil mengibuli Eglon. Ungkapan Ibrani "terikat pada tangan kanannya' adalah ungkapan umum, bandingkan Hakim - Hakim 20:16. 


  • ELIA 

Nabi Israel (bandingkan dengan 1 Raja - Raja.) yang menentang penyembahan berhala (bd. Baal). Dalam kepercayaan orang-orang Yahudi ia dinantikan kembali selaku perintis jalan untuk Mesias (Maleakhi 4:5-6, Matius 17:9-13), sehingga Yohanes Pembaptis disamakan dengan Elia (Matius 17:13).

Elia merupakan nabi Israel pada abad 9 sebelum Masehi. Namanya (Dalam bahasa Ibrani ' eliyyahu atau 'eliyya, dalam bahasa Yunani Eleiou atau Eleias (Perjanjian Baru) berarti TUHAN adalah Allah. 

Di luar acuan dalam 1 Raja - Raja 17:1 yang mengatakan bahwa Elia seorang Tisbe dari Tisbe-Gilead, latar belakang nabi ini tidak diketahui. Walaupun Elia tinggal di Gilead, namun ia lahir di tempat lain di desa Tisbe yang  ada di wilayah suku Naftali. Secara tradisi desa ini disamakan dengan suatu tempat kira - kira 13 km di sebelah utara sungai Yabok. 

Cerita-cerita mengenai pelayanan Elia disajikan dalam 1 Raja - Raja  17-19: 21, 2 Raja - Raja1-2, ditulis dalam bahasa Ibrani kuno yang tulen, suatu jenis bahasa Ibrani yang hampir tak mungkin lebih kemudian dari abad ke-8 sebelum Masehi (W.F Albright, penulis buku From the Stone Age to Christianity, hlm 307), dan yang pasti tidak berada lama dalam bentuk lisan saja. Pelayanan kenabiannya mengambil tempat di kerajaan Utara selama pemerintahan dinasti Omri. Elia sebaya dengan raja Ahab dan Ahazia, dan dari kedudukan cerita kenaikannya ke sorga (2 Raja -Raja 2) dan jawab kepada pertanyaan Yosafat dalam 2 Raja -Raja 3:11, dapat disimpulkan bahwa kenaikannya mungkin terjadi kira - kira pada waktu Yoram naik takhta Israel. Ada kesukaran yang dihadapkan kepada kesimpulan ini oleh 2 Tawarikh 21:12-15. Ini mungkin dapat diselesaikan, atau dengan cara menafsirkan 2 Raja -Raja 8:16 sebagai berarti bahwa Yosafat dan Yoram, kedua raja Yehuda, samasama memerintah, atau dengan cara menganggap surat yang disebut dalam ayat tersebut sebagai nubuat yang ditulis sebelum kenaikannya. Ada enam peristiwa penting yang ditulis di dalam Alkitab tentang pemberitaan masa kekeringan dan pelariannya yang kemudian, adu kuasa di gunung Karmel, pelariannya ke Horeb, peristiwa Nabot, nubuat mengenai Ahazia, dan kenaikannya ke sorga. 

Kecuali yang terakhir, semua peristiwa ini pada dasarnya berkaitan dengan pelanggaran ibadah cara TUHAN Allah dengan ibadah cara Baal Melkar, dewa pelindung Tirus yang resmi. Ahab mengembangkan agama alam Kanaan yang bercorak Fenisia ini sesudah ia kawin dengan Izebel, anak perempuan raja Tirus (1 Raja - Raja 16:30-33)

  • ELUL: lihat BULAN

  • ETANIM : lihat BULAN

  • FARISI : 

Suatu golongan dari para rabi dan ahli Taurat yang sangat berpengaruh. Mereka berpegang pada Taurat Musa dan pada ”adat istiadat nenek moyang” (Matius 15:2). Seluruh hukum dan peraturan mereka taati secara mutlak. 

Farisi selalu mengindahkan kepentingan umum. Bukanlah kebetulan bahwa orang - orang Syamai, orang Farisi yg keras itu, berasal dari keluarga kaya dan bangsawan, sedang Hillel dari masyarakat biasa. Daya tarik utama Farisi terhadap rakyat biasa ialah bahwa kebanyakan mereka berasal dari lapisan menengah ke bawah dan pengrajin yang lebih makmur dan oleh karena mereka mengerti keadaan rakyat umum, mereka sungguh-sungguh berusaha membuat hukum Taurat menjadi suatu pikulan oleh rakyat. Farisi mempercayai immoralitas jiwa manusia (tidak dapat mati), yang akan dijelmakan kembali (artinya, menjiwai tubuh yang akan bangkit kembali): dan kuasa dari takdir (artinya, Allah). Sedangkan Saduki tidak mempercayai kedua hal itu (bandingkan Matius 22:23, Kisah Para Rasul 23:8). Pada dasarnya Saduki menganggap bahwa ibadah di Bait Suci adalah pusat dan tujuan utama dari hukum Taurat. Farisi menekankan keharusan seseorang menggenapi setiap segi hukum Taurat, dalam hal mana ibadah Bait Suci barulah suatu bagian saja. Perbedaan-perbedaan lahiriah mengungkapkan sikap-sikap batiniah mereka. 


  • FASIK : 

Dalam Alkitab Indonesia terjemahan baru kata 'fasik' dan 'jahat' dapat disama artikan. Kejahatan adalah buah dari hati berseberangan dengan segala perintah, peraturan dan ketetapan TUHAN  berupa penyerahan seseorang kepada bualan-bualan hatinya yang jahat (Amsal 15:26, Roma 1:29: Mazmur 10:1-11). Pusat kejahatan adalah dalam hati manusia (Matius 7:21-23), iblis masuk ke dalam hati manusia(1 Yohanes 3:12), kejahatan hati terus bertambah-tambah (Kejadian 6:5) dan sifatnya menular (1 Samuel 24:14) dalam penjelmaannya. Orang fasik suka melakukan penyiksaan badan (Amsal 21:20), seperti kelihatan waktu orang - orang jahat menyalibkan Juru Selamat (Kisah Para Rasul 2:23). 

Dalam Kitab surat Mazmur orang fasik berulang-ulang disebut, dan khususnya masalah kemujuran mereka. Tapi masalah ini, walaupun sebagian jawabnya sudah diberikan, namun tak dapat diselesaikan hanya dengan penyuluhan dari penyataan Perjanjian Lama seperti yang ditulis dalam kitab Mazmur 37. Alkitab secara mantap dan teguh menyatakan bahwa hukuman pasti akan jatuh atas semua orang fasik (Mazmur 9:17,  Yeremia 16:45, Matius 13:49). 

Orang yang tak percaya terasing dari Allah karena tindak kejahatan mereka (Kolose 1:21). Tapi orang yang bertumbuh dalam iman untuk mengalahkan yang jahat, perisai iman ialah pertahanan yang teguh melawan semua serangan kejahatan (Efesus 6:16). 

  • FELIKS : 

Gubernur Romawi atas Yudea (tahun 52-60 sesudah Masehi). Paulus harus menghadap dia (membela diri di hadapannya) Kisah Para Rasul 23:24 , Kisah Para Rasul 24:27.

Oleh pengaruh Pallas, sang kakak Feliks diangkat menjadi wali ncgeri Yudea. Ia diutus ke Samaria dengan pangkat wali negeri Selam pengadilan Ventidius Cumanus, tapi bagaimanapun dia baru memegang jabatan wali negeri Yudea kira kira tahun 52 Masehi. Kerusuhan bertambah waktu pemerintahannya yang dilakukan secara biadab, dan penuh nafsu ia menerapkan kekuasaan raja dengan tabiat perbudakan, dan dia tidak kenal belas kasihan dalam menumpas lawan. Pada tahun 55 Masehi ia membasmi para pengikut dari seorang yang berlagak Mesias, asal Mesir, tapi orang itu sendiri melarikan diri ketika huru - hara yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul 21:27, Klaudius Lisias mula-mula menyangka Paulus Orang Mesir itu (Kisah Para Rasul 21:38). Paulus ditangkap dan dibawa ke Kaisarea, ibukota pemerintahan Roma di Palestina, dan diadili di hadapan Felik. Dalam peristiwa itu dua ciri khas wali negeri ini, yang juga telah dilukiskan di tempat lain, yakni ia tak peduli keadilan dan sangat tamak. Ia menahan Paulus selama dua tahun di penjara, hanya karena mengharapkan sejumlah besar uang suap (Kisah Para Rasul 24:26). Ketika ternyata pengharapannya mengecewakan, ia menunda pengadilan Paulus sekalipun cukup bukti menyatakan Paulus tidak bersalah (Kisah Para Rasul 23:29, 24:22). Sewaktu ia harus menyerahkan jabatannya, Paulus tetap ia biarkan di penjara untuk menyenangkan hati orang Yahudi (atau, sesuai Naskah Barat, untuk menyenangkan hati Drusila istrinya). Kaisar Nero memanggil Feliks kembali ke Roma pada tahun 59 Masehi. Ia dapat lolos dari pengaduan-pengaduan yang dilancarkan atas dorongan orang Yahudi, hanya karena pengaruh Pallas.

  • FENISIA : 

Fenisia ialah daerah pantai di Laut Tengah sebelah timur, meliputi kira  - kira 240 km antara Liutania dan sungai Arwad (yaitu Libanon - Latakia Selatan) bersama penduduknya. 

Fenisia hanya disebut dalam Perjanjian Baru sebagai tempat pelarian orang Kristen dari penganiayaan sesudah kematian Stefanus (Kisah Para Rasul 11:19),  daerah ini dilalui oleh Paulus dan Silas waktu mereka berjalan dari Samaria ke Antiokhia (Kisah Para Rasul 15:3). Selanjutnya Paulus mendarat di pantai Fenisia dekat Tirus, waktu dia hendak menuju Yerusalem (Kisah Para Rasul 21:2-3). 

Pada zaman TUHAN Yesus, Fenisia disinggung sebagai 'daerah pantai Tirus dan Sidon' (Matius 15:21,Lukas 6:17), dan penduduknya, termasuk orang Yunani, dipandang sebagai 'orang Siro-Fenisia” (Markus 7:26). 

Pada zaman Perjanjian Lama daerah yang diduduki oleh orang Fenisia disebut 'Kanaan' oleh orang Ibrani (Yesaya 23:11), tapi 'orang Kanaan” (artinya 'pedagang”) sekaligus nama penduduk sendiri seperti yang tertulis dalam Kejadian 10:15. Tapi praktik umum dalam segala zaman adalah untuk menunjuk Fenisia dengan kedua kota utamanya (Sidon dan Tirus), karena hanya sedikit sangkut paut politik antara mereka, kecuali pada zaman pemerintahan raja Hiram I, Ada permukiman yang lain di Arwad, Simyra, Gebal/Biblos, Beirut dan Zarefat. 


  • FESTUS : 

Gubernur Romawi atas Yudea (60-62 sesudah Masehi). Paulus harus membela diri dihadapannya, lalu naik banding kepada Kaisar (Kisah Para Rasul 25:1 , Kisah Para Rasul 26:32)

Porsius Festus yang menggantikan Feliks sebagai wali negeri Yudea. Mengenai hidupnya sebelum diangkat menjadi wali negeri, tidak ada yang diketahui. Menurut Yosefus  ia bijaksana dan jujur, perbedaan mencolok dengan Feliks pendahulunya, dan Albinus penggantinya. Citranya dalam Kisah Para Rasul 24:27-26:32 kurang berbobot. Kendati ia mengadili perkara Paulus dengan kecepatan yàng patut dipuji (25:6), dan yakin bahwa Paulus tidak bersalah (26:31), ia tega mengorbankan Paulus untuk menyenangkan hati orang Yahudi (25:9). Akibatnya diputuskan pemeriksaan ulang atas kasus itu di Yerusalem. Di kemudian hari Festus memperalat Paulus untuk menghibur Agripa dan Bernike. G.P Gould berkata bahwa, Naik bandingnya Paulus ke pengadilan Nero adalah aib abadi bagi Festus. Festus terlibat perkara naik banding, ketika para pemimpin Yahudi mengadukan Agripa muda kepada Nero, memasuki wilayah terlarang di Bait Suci . 

W.M Ramsay (Pauline Studies, hlm 348) menunjukkan bahwa data yang diberikan Eusebius mengacu kepada tahun 59 Masehi sebagai tahun Festus tiba di Palestina, dan dukungan terhadap tahun ini berdasarkan pada perubahan mendadak dalam mata uang provinsi Yudea pada tahun itu, suatu peristiwa yang sangat masuk akal dikaitkan kepada tibanya wali negeri baru.

  • FILEMON : 

Tuan atau induk semang dari Onesimus. Hampir boleh dipastikan ia penduduk kota Kolose.  Meskipun Paulus sendiri tidak pernah mengunjungi Kolose (Kolose 2:1), dialah yang menobatkan Filemon menjadi sahabat sekerjanya (Filemon 1), keduanya bekerja sama di Efesus, ibukota provinsi ( Kisah Para Rasul 19:31).


  • FILISTIN : 

Bangsa tetangga Israel yang diam di bagian barat daya dari tanah Kanaan. Mereka berasal dari Kaftor (=Kreta). Nama Palestina berarti: tanah Filistin. Seringkali oleh bangsa Israel mereka itu dicaci maki sebagai "orang - orang yang tak bersunat."


  • FIRDAUS : 

Keadaan semula di mana Allah langsung hadir pada manusia (Kejadian 2-3). Dalam Perjanjian Baru dipakai sebagai nama lain (bahasa Persia) untuk sorga, tempat kemuliaan orang-orang yang telah meninggal. 



Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8166554209669713" crossorigin="anonymous">

Iklan Bawah Artikel