Arti Roh Kudus Dalam Alkitab
Friday, May 10, 2024
Add Comment
Ayat Pembuka :
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal - hal yang akan datang. ( Yohanes 16:13 )
Kali ini Kristen Punya akan membahas pekerjaan dan arti Roh Kudus dalam Alkitab secara panjang lebar. Postingan ini dibuat agar kita semua mengerti dan memahami serta menuntun umatNya kepada pengenalan Pribadi Roh Kudus sehingga seluruh umatNya baik seluruh jemaat TUHAN maupun hamba TUHAN dapat merindukan dan menghargai kehadiran pribadi Roh Kudus di dalam kehidupan sehari - hari. Terlebih lagi saat postingan ditulis, seluruh umat Kristen di dunia baru saja merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih. Seperti biasanya seluruh umat TUHAN khususnya umat TUHAN yang tertanam di gereja lokal yang beraliran Pentakosta seperti admin Kristen Punya yang tertanam di Gereja Pentakosta Indonesia sidang Pasar Empat, Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Roh Kudus adalah satu Pribadi yang ada dan nyata sekalipun tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba secara fisik.
Roh Kudus adalah Allah itu sendiri, yang merupakan bagian dari Allah Tritunggal bersama Allah Bapa dan Allah Anak yaitu TUHAN Yesus.
Sebagai satu Pribadi, Roh Kudus memiliki kehendak penuh, pengetahuan penuh dan memiliki kuasa penuh atas segala sesuatu.
Dalam surat Alkitab Perjanjian Lama kita tidak akan menemukan istilah Roh Kudus sama seperti Tritunggal yang tidak ada ditulis baik dalam kitab Perjanjian Lama maupun dalam kitab Perjanjian Baru.
Alkitab menyebut Roh Kudus sejajar dengan kata Roh Penghibur, Roh TUHAN, Roh Allah, Roh Kebenaran, dan Roh Yesus. Roh Kudus juga dilambangkan dengan nafas, angin, burung merpati, jari Allah, api. Lambang - lambang tersebut membantu untuk menerangkan identitas dan kerja Roh Kudus.
Ada yang berpendapat bahwa ajaran dalam surat Perjanjian Lama dan ajaran surat Perjanjian Baru mengenai pokok ini tak dapat dipersatukan, namun pandangan seperti itu tidaklah dapat dibenarkan. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak bertentangan tentang pemeliharaan Allah dan anugerah-Nya, atau tentang tindakan Logos dalam penciptaan dan pekerjaan penyelamatan oleh Anak Allah, atau mengenai Roh Kudus. Bapak dan Anak aktif dalam kedua Kitab Perjanjian itu, dan Roh Kudus bekerja sepanjang zaman. Memang benar, hanya dalam surat Perjanjian Baru terdapat gambaran rinci mengenai aktivitas-Nya. Tapi ajaran Tuhan Yesus dan para rasul sama sekali tidak bertentangan dengan apa yang kita pelajari dari penulis surat Perjanjian Lama.
Karena Allah itu Roh adanya (Yohanes 4:24), pemikiran tentang Trinitas berazaskan 'Roh', mengaburkan perbedaan antara Roh, Bapa, dan Anak. Berbicara mengenai Roh sebagai tali kasih antara Bapa dan Anak, atau mendefinisikan Roh sebagai 'tindakan hidup Allah di dunia?, memang menekankan kebenaran berharga namun cenderung mengurangi kepribadian Roh, sehingga Ia menjadi tidak lebih dari pengaruh atau kekuatan yang bersifat baik.
Berita Perjanjian Lama tentang aktivitas Roh Kudus memang lebih mudah diterangkan sebagai aktivitas dari sesuatu yang impersonal, tidak berpribadi - dari pada berita Perjanjian Baru. Tapi Allah hadir secara pribadi dan berkuasa melalui RohNya, demikian Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama serta Perjanjian Baru ada gerakan dalam pekerjaan Roh Kudus dari yang eksternal ke yang internal — dari sesuatu yang hal yang lahiriah menuju ke hal yang batiniah, dan dari penerapan atas 'keadaan' ke penerapan atas ' watak”, dari ihwal yang bersifat ragawi dan amoral menuju ke ihwal yang bersifat rohani dan moral.
Roh Kudus Dalam Alkitab Perjanjian Lama.
1. Pekerjaan Roh Kudus Dalam Penciptaan.
Roh Allah melayang - layang di atas permukaan air (Kejadian 1:2), membentuk manusia (Kejadian 2:7), mencerahkan langit (Ayub 26:13), memelihara kehidupan binatang, dan memperbaharui permukaan bumi (Mazmur 104:30). Roh itulah ruakh ('nafas', 'angin') Allah, tenaga dan kekuatan Allah, asas dari kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Manusia roh, jiwa dan tubuh, terbuka bagi kuasa Roh Allah, belajar mencerminkan Allah. Roh manusia adalah 'pelita Tuhan' (Amsal 20:27) bila berada dalam Roh Tuhan. Bila roh manusia mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Allah, maka ia memenuhi kehendak Tuhan atas dirinya. (Dalam surat Perjanjian Lama manusia mempunyai roh atau roh adalah sinonim dari 'ia mempunyai hati' atau ' ia adalah pribadi '). Sayang, karena dosa, manusia membuat dirinya menjadi pusat hidupnya. Dalam keadaan ini ia merusak kepribadiannya sendiri, tidak menghormati Allah dan menghinakan RohNya. Tapi bila kepribadiannya berpusat pada Roh Allah maka ia mempermuliakan Allah.
ini artinya bahwa Pribadi Roh Kudus itu sudah ada jauh sebelum segala sesuatu ada dan diciptakan TUHAN yang turut serta dalam penciptaan bumi dan segala isinya serta penciptaan jagat raya di luar angkasa sana yang tidak dapat dijangkau manusia dengan pengetahuannya yang ada.
2. Pekerjaan Roh Dalam Melengkapi Manusia Bagi Pelayanan
Roh datang pada orang yang dipilih Allah untuk tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, mis keahlian (Keluaran 31:3), kepemimpinan (Hakim-hakim 3:10), kekuatan badani (Hakim - hakim 14:6). Hal itu dibuat-Nya tanpa harus mengubah moral orang itu.
3. Pekerjaan Roh Dalam Mengilhami Para Nabi
Ada kalanya mereka yang fanatik mengatakan diri digerakkan oleh Roh Kudus melakukan hal-hal yang bagi orang-orang lain adalah berlebih-lebihan. Orang-orang lain itu sangat berhati-hati dan lebih mengerti perihal rohani. Akibatnya orang-orang lain itu cenderung memisahkan diri dari kelompok fanatik itu, dan tidak begitu gamblang menyebut diri didiami oleh Roh Kudus (Amsal 7:14, Yeremia 31:33, Hosea 9:7). Sementara itu ada pula nabi yang sungguh-sungguh menyadari peranan dan pengaruh Roh Kudus, Karya Roh Kudus dipandang tinggi bobotnya dalam wujud moral, sedangkan kemungkinan bergerak secara spontan dalam hal-hal rohani dan kebebasan melampaui kebiasaan diakui.
Pada prinsipnya, pandangan ini diulangi oleh nabi Yesaya dan nabi Yehezkiel yang terus terang dan tegas menyamakan Roh Kudus dengan Allah (Yesaya 63:10, 11) dan memberikan dua dari ketiga contoh dalam Perjanjian Lama dimana istilah 'Roh Kudus digunakan.
4. Pekerjaan Roh Kudus Dalam Menghasilkan Kehidupan Bermoral
Bagi pemazmur kehadiran Roh Kudus berarti kehancuran roh manusia dan penyesalan hati yang bersih, setia dan bahagia. Dalam Mazmur 139:7 Roh Allah disamakan dengan kehadiran Roh Kudus. Kehendak, pengetahuan dan kuasa penuh dari Allah membuat para pemazmur membawa permohonan agar hati nurani semua manusia diselidiki dan dipimpin ke jalan yang kekal (Mazmur 139:23 dan 24).
Di dalam Kitab Perjanjian Baru ada banyak rujukan pada kata Roh (Yunani pneuma) dan kata Roh Kudus. Kata Roh disebut dalam tiap kitab kecuali dalam 2 Yohanes dan 3 Yohanes. Dalam Injil Sinoptik banyak acuan kepada Roh berkaitan dengan peristiwa besar di dalam hidup TUHAN Yesus, kontras dengan kurangnya ucapan Yesus sendiri mengenai pekerjaan Roh. Ucapan Yesus yang berkaitan dengan Roh hanya lima, dan beberapa pakar teologi mengatakan hanya satu dari antaranya sebagai asli (Markus 3:29 —Matius 12:31 — Lukas 12:10), yang lainnya dicurigai dengan berbagai alasan. Ini bukanlah tempat untuk membicarakan keberatan itu secara rinci benar atau tidaknya. Cukup mengatakan bahwa seandainya ucapan Kristus tentang Roh ditiadakan, maka tindakan itu sama sekali tidak dapat diterapkan atas rincian kehidupan-Nya yang dicatat penulis Injil Sinoptik. Roh itu berperan serta dalam peristiwa sebelum kelahiran Yesus (Lukas 1:15, 35, 41), pada kelahiran dan peristiwa lain yang segera menyusul (Lukas 2:25-27), baptisan (Matius 3:13-17), pencobaan (Matius 4:1-11), permulaan pelayanan (Lukas 4:14), ucapan pengantar pada awal pelayanan Yesus (Lukas 4:18 dan ayat selanjutnya), pengusiran roh jahat dan pemberian kuasa kepada rasul-Nya untuk membaptis dalam nama Tritunggal termasuk Roh Kudus (Matius 28:19). Hal ini bersama pertimbangan lain, cukup untuk membantah pendapat bahwa dalam setiap pengajaran yang Kristen punya, peranan Roh lebih sempit dari peranan-Nya dalam 'kepercayaan gereja mula - mula, dan pendapat bahwa Yesus takut terhadap pengertian yang berlebih -lebihan perihal Roh pada saat itu, sehingga lebih menyukai persekutuan akrab dengan BapaNya.
Mulai dari surat Yohanes 14 sampai surat Yohanes 16 yang penuh uraian tentang Roh, menerangkan mengapa Yesus kurang menyebut Roh pada permulaan pelayanan-Nya. Roh tak berperan sepenuhnya dalam diri orang percaya dan atas dunia sampai Anak kembali kepada Bapa melalui peristiwa penyaliban Yesus di Golgata, kebangkitan dan kenaikan ke sorga. Memang Yesus memiliki Roh dan Roh tersedia bagi Dia (Yohanes 3:34), tapi Roh hanya dapat mendiami murid Yesus (Yohanes 14:17). Dan karena Roh — pada hakikatnya — adalah diri Kristus', maka peranan langsung Roh tidak begitu kelihatan bagi setiap orang yang sedang menikmati kehadiran Kristus pada saat itu.
0 Response to "Arti Roh Kudus Dalam Alkitab "
Post a Comment