haibunda.com

Akibat Dosa Bagi Kehidupan Manusia

Akibat Dosa Bagi Kehidupan Manusia



Permulaan dosa dengan segala akibatnya sudah ada di alam semesta ini sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Hadirnya penggoda berupa ular di Taman Eden dengan kata-kata manisnya sebagai pemicu timbulnya penderitaan sebagai konsekuensi akibat melanggar perintah Allah.
Dalam Kejadian 3 menceritakan jalannya peristiwa pencobaan, dan 1 Timotius 2:14 mengulas pencobaan itu (baca juga Yakobus 1:13-14). Serangan Iblis ditujukan terhadap keutuhan dan kebenaran Allah), baca juga Kejadian 3:4. Dan silat katanya yang meyakinkan Hawa ialah bahwa Hawa bersama suaminya akan menjadi sama seperti Allah, yakni akan mengenal yang baik dan yang jahat (baca Kejadian 35). Kepada keinginan durhaka inilah perhatian Hawa dipusatkan, dan secara khusus dalam tanggapannya terungkap bisikan, "Pohon itu menarik hati karena memberi pengertian', yang justru awal menuju aib dan kemurtadan dalam hati dan pikiran Hawa. Reaksi Hawa menunjukkan bahwa Iblis berhasil menjerat kepercayaan Hawa, dan bahwa Hawa membenarkan dakwaan Iblis terhadap kebenaran Allah. Reaksi itu juga menunjukkan bahwa Hawa ingin menjadi sama seperti Allah yang tahu apa yang baik dan tahu apa yang jahat. 

Jenis keinginan atau hawa nafsu itulah yang disorot untuk melacak asal mula dosa. Hawa memberikan tempat kepada Iblis yang hanya boleh diduduki Allah saja. Hawa menyetujui serangan Iblis yang bersifat paling menghujat atas kedaulatan Allah. Hawa menginginkan bagi dirinya hak hak khusus Allah. Dalam kesediaannya berbincang bincang dengan penggoda, dalam ketiadaan niatnya menolak atau melawan saran-saran penggodanya, dan dalam persetujuan yang secara diam diam terletak tahapan langkah - langkahnya yang ingin mendahului tindakannya untuk melanggar perintah TUHAN Allah tanpa menyadari bahwa dirinya sudah berada dalam jebakan iblis.



Akibat-akibat dosa 


Dosa Adam dan Hawa bukanlah peristiwa yg berdiri sendiri tanpa kaitan, segala akibat-akibatnya terhadap mereka, terhadap keturunannya dan terhadap dunia segera kelihatan sesaat setelah mereka melakukan pelanggaran perintah TUHAN Allah. 

a. Sikap manusia terhadap Allah 


Perubahan sikap Adam dan Hawa terhadap Allah menunjukkan pemberontakan yang terjadi dalam hati mereka. 'Bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman' (Kejadian 3:8), dan 'ditutupilah dirinya dengan cawat' (Kejadian 3:7). Padahal manusia diciptakan untuk hidup di hadapan Allah dan dalam persekutuan dengan Dia. Tapi sekarang setelah mereka jatuh ke dalam dosa mereka gentar berjumpa dengan Allah (bandingkan Yohanes 3:20). Rasa malu dan ketakutan yang sekarang merajai hati mereka (baca juga Kejadian 2:25, Kejadian 3:7 dan 10) menunjukkan bahwa perpecahan sudah terjadi. 

b. Sikap Allah terhadap manusia 


Perubahan tidak hanya terjadi pada sikap manusia terhadap Allah, tapi juga pada sikap Allah terhadap manusia. Hajaran, hukuman, kutukan dan pengusiran dari Taman Eden, semuanya ini menandakan perubahan itu. Dosa timbul pada satu pihak, tapi akibat-akibatnya melibatkan mereka dan keturunan - keturunannya. Dosa menimbulkan amarah dan kegusaran Allah, dan memang harus demikian sebab dosa bertentangan mutlak dengan hakikat Allah. Mustahil Allah masa bodoh terhadap dosa, karena mustahil pula Allah menyangkali diriNya sendiri.

c. Akibar-akibatnya terhadap umat manusia 


Sejarah umat manusia berikutnya melengkapi daftar kejahatan (Kejadian 4:8, 19, 23, 24, Kejadian 6:2, 3, 5). Dan timbunan kejahatan yang merajalela itu mencapai kesudahannya dalam pemusnahan umat manusia, kecuali 8 orang yang adalah nabi Nuh dan keluarganya(Kejadian 6:7,13, Kejadian 7:21-24), Kejatuhan manusia ke dalam dosa berakibat tetap dan menyeluruh, tidak hanya menimpa Adam dan Hawa, tapi juga menimpa segenap keturunan mereka, dalam ihwal dosa dan kejahatan terkandung solidaritas insani, yakni sama-sama langsung ikut dalam perbuatan dosa dengan segala akibatnya.


d. Akibat-akibatnya terhadap alam semesta 


Akibat-akibat dari kejatuhan ke dalam dosa meluas sampai ke alam semesta. 'Terkutuklah tanah ini karena engkau' (Kejadian 3:17, baca juga Roma 8:20). Manusia adalah mahkota dari seluruh ciptaan, dijadikan menurut gambar Allah, dan karena itu merupakan wakil Allah (Kejadian 1:26). Bencana kejatuhan manusia ke dalam dosa mendatangkan bencana laknat atas alam semesta, yang tadinya atasnya manusia telah dikaruniai kuasa. 
Dosa adalah peristiwa dalam kawasan rohani manusia, tapi akibatnya menimpa seluruh alam semesta. 

e. Munculnya maut 


Maut adalah rangkuman dari hukuman atas dosa. Inilah peringatan yang berkaitan dengan larangan di Taman Eden (Kejadian 2:17), dan merupakan pengejawantahan atau penjelmaan langsung kutuk ilahi atas orang berdosa (Kejadian 3:19). Maut sebagai gejala alamiah, ialah porandanya unsur-unsur kedirian manusia yang pada aslinya adalah utuh dan sejalin. Keporandaan ini melukiskan hakikat maut, yaitu keterpisahan, dan hal ini terungkap sejelas-jelasnya dalam terpisahnya manusia dari Allah, yang nyata pada pengusiran manusia dari Taman Eden. Oleh karena dosa, manusia gentar menghadapi kematian (Lukas 12:5, Ibrani 2:15). 

Tanggung jawab Atas Dosa


Karena dosa adalah sikap menentang Allah, maka Allah tak dapat membiarkan dosa tersebut, Allah bertindak melawannya. Dan tindakan-Nya yang khas adalah murka-Nya. Alkitab berulang kali menyebut murka Allah mendorong kita memperhitungkan kenyataan dan arti murka-Nya itu. Kitab Perjanjian Lama menggunakan beberapa istilah untuk murka. Istilah dalam bahasa Ibrani yang paling sering digunakan adalah 'af dalam arti marah, dan kharon 'af untuk mengungkapkan kehebatan murka Allah (baca juga beberapa  surat kitab berikut ini, seperti dalam surat Keluaran 4:14, Keluaran 32:12, Bilangan 11:10, Bilangan 22:22, Yosua 7:15, Ayub 42:7, Mazmur 21:9, Yesaya 10:5, Nahum 1:6, Zefanya 2:2). Kata murka juga berulang-ulang digunakan (bandingkan dengan Ulangan 29:23, Mazmur 6:2, Mazmur 79:6, Mazmur 90:7, Yeremia 7:20, Nahum 1:2),  (baca juga Mazmur 78:49, Yesaya 9:19, Yesaya 10:6,  Yehezkiel 7:19, Hosea 5:10) dan gersef atau kepanasan murka Allah(baca di kitab Ulangan 29:28, Mazmur 38:1, Yeremia 32:37, Yeremia 50:13, Zakharia 1:2) cukup sering dipakai dan perlu disebut, demikian juga za'am yang melahirkan perasaan geram(baca di surat Mazmur 38:4, Mazmur 69: 25, Mazmur 78:50, Yesaya 10:5, Yehezkiel 22:31, Nahum 1:6). 

Dari ayat - ayat Alkitab  tadi jelas kelihatan bahwa dalam kitab Perjanjian Lama banyak ayat yang menulis mengenai murka Allah. Sering beberapa istilah sama-sama tampil dalam satu ayat untuk menguatkan dan meneguhkan pikiran yang dilukiskannya. Istilah-istilah itu sendiri mengandung kehebatan pada dirinya dan dalam susunan kalimat di mana kata-kata itu dipakai, untuk mengungkapkan ketidaksenangan yang membara dalam rasa murka yang menyala-nyala. 

Istilah-istilah Yunaninya ialah orge dan thymos. Yang pertama kerap kali bertalian dengan murka Allah dalam Perjanjian Baru (Yohanes 3:36, Roma 1:18, Roma 2:5,8, Roma 3:5, Roma 5:9, Roma:22, Efesus 2:3, Efesus 5:6, 1 Tesalonika 1:10, Ibrani 3:11, Wahyu 6:17) dan yang terakhir agak jarang (baca juga Roma 2:8,  Wahyu 14:10, 19, Wahyu 16:1,19, Wahyu 19:15). 

Karena itu murka Allah adalah suatu kenyataan yang sungguh, dan bahasa serta ajaran Alkitab mengukirkan ke dalam hati kita kesungguhan tersebut yang menjadi ciri khasnya. Ada tiga hal pokok yang perlu diketahui. Pertama, murka Allah janganlah diartikan dalam bentuk dan sifat kemarahan yang kalap tidak menentu, seperti lazimnya kemarahan manusia. Murka Allah adalah rasa tidak senang atas dasar pertimbangan yang benar-benar matang dan tegas yang dituntut oleh kekudusan TUHAN Allah.

Kendati dosa adalah ihwal yang sangat menyedihkan, namun Alkitab menawarkan pengharapan dan optimisme menghadapinya. Inti berita Alkitab adalah prakarsa besar Allah untuk mengalahkan dan mengatasi dosa, yaitu rencana Allah menyelamatkan manusia yang berpusat pada TUHAN Yesus Kristus, Anak Yang Kekal, Juruselamat manusia. Dosa dikalahkan oleh karya Kristus, kelahiran-Nya yang ajaib dan heran, hidup-Nya yang taat kepada Allah secara sempurna, khususnya kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke sorga di sebelah kanan Bapa, kerajaan-Nya atas sejarah umat manusia dan kedatangan-Nya yang kedua kali dengan penuh kemuliaan. Kuasa rampasan dosa sudah dibinasakan, kedok siasat najisnya dibuka dan dibuang, akibat-akibat buruk dari kejatuhan Adam dibungkamkan, sehingga kehormatan dan kebesaran Allah dibenarkan dan dikukuhkan, kekudusan-Nya dimantapkan, dan kemuliaan-Nya berjaya luas. Itulah amanat  agung akbar Alkitab,  "Allah dalam Kristus telah menaklukkan dosa” Dampak penaklukan itu terungkap dalam kehidupan umat Allah, yaitu orang-orang yang oleh iman kepada Yesus Kristus dan karya penyelamatan-Nya yang tuntas sempurna, dibebaskan dari kesalahan dan hukuman dosa. Dan mereka mengalami penaklukan kuasa dosa melalui kesatuan mereka dengan Kristus. Proses pengalaman ini akan mencapai puncaknya pada zaman akhir, pada waktu Kristus dalam kemuliaan-Nya datang untuk kedua kalinya. Pada waktu itu pula umat Allah akan dikuduskan secara sempurna, dosa akan dienyahkan dari ciptaan Allah, dan sorga serta bumi baru akan terwujud di mana kebenaran diberlakukan. (Lihat Kejadian 3:15, Yesaya 52:13, Yeremia 31:31-34, Matius 1:21, Markus 2:5, Markus 10:45: Lukas 2:11, Lukas 11:12-22, Yohanes 1:29, Yohanes 3:16, Kisah Para Rasul 2:38, Kisah Para Rasul 13:38, 1 Korintus 15:3 1 Korintus 22, Efesus 1:13-14, Efesus 2:1-10, Kolose 2:11-15, Ibrani 8, Ibrani 10:25, 1 Petrus 1:18-21, 2 Petrus 3:11-13, 1 Yohanes 1:6-2:2, Wahyu 20:7-14, Wahyu 21) .


Melawan Dosa Sama Dengan Melawan Iblis

Melawan dosa adalah tema renungan yang sering muncul dalam pengajaran agama Kristen.
Iblis sering dilihat sebagai simbol dari dosa, godaan, kejahatan, atau kekuatan destruktif yang menghalangi manusia untuk menjalani kehidupan yang benar dan damai. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melawan iblis, baik secara dogmatis maupun secara praktis :

1. Menguatkan Iman dan Keyakinan

Iblis sering menyerang pikiran umat Kristen melalui keraguan dan kelemahan iman. Oleh karena itu, penting untuk kita :

Beribadah secara rutin : Mengikuti jadwal ibadah, melakukan penyembahan, renungan keluarga di rumah masing - masing, dan berdoa.

Memperdalam pengetahuan agama : Pelajari Alkitab untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang benar dan salah.

Berserah diri kepada TUHAN : Yakini bahwa kekuatan TUHAN lebih besar dari godaan apa pun.

2. Menghindari Godaan

Iblis bekerja melalui godaan yang sering kali muncul dalam bentuk keinginan duniawi atau hawa nafsu.

Untuk melawannya diperlukan :

Identifikasi kelemahan diri : Kenali apa yang sering membuat Anda jatuh ke dalam dosa.

Jauhi lingkungan yang buruk : Hindari tempat atau situasi yang memicu godaan.

Gantilah dengan aktivitas positif : Lakukan kegiatan yang membangun, seperti olahraga, membaca, atau kegiatan sosial.

3. Memohon Perlindungan TUHAN

Semua denomunasi gereja yang ada di Indonesia mengajarkan dan menekankan umat TUHAN untuk berdoa dan membaca Alkitab tertentu untuk melindungi diri dari iblis.

Sedekah : Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dapat menguatkan jiwa.

Bersikap jujur : Hindari kebohongan atau tipu daya, karena itu sering menjadi pintu masuk iblis.

Jaga emosi : Kendalikan amarah, iri hati, dan dendam.


5. Bersikap Tegas Melawan Bisikan Negatif

Iblis sering kali bekerja melalui pikiran negatif. Anda bisa melawannya dengan :

Berpikir positif : Lawan rasa takut, ragu, atau putus asa dengan keyakinan dan harapan.

Meditasi atau refleksi : Tenangkan pikiran untuk membedakan mana suara hati dan mana godaan.

Tegas pada diri sendiri : Jangan beri ruang untuk kompromi terhadap hal-hal yang melanggar prinsip moral.


6. Membangun Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang sehat membantu Anda terhindar dari pengaruh iblis.

Berteman dengan orang baik : Teman yang saleh akan membantu Anda tetap berada di jalan yang benar.

Ikut komunitas agama atau sosial : Bergabung dengan kelompok yang memiliki visi kebaikan.

7. Mengingat Konsekuensi Akhir

Godaan sering kali terlihat menggiurkan, tetapi penting untuk merenungkan akibat jangka panjangnya. Iblis ingin manusia terjebak dalam dosa yang membawa penderitaan di dunia dan akhirat. Ingatlah:

Kehilangan kedamaian batin : Dosa sering membuat hati gelisah.

Hukuman di akhir zaman : Dosa memiliki konsekuensi serius di kehidupan setelah mati.

Melawan Dosa dan Hidup dalam Kebenaran

Setiap manusia pernah bergumul dengan dosa. Baik dosa yang terlihat jelas, maupun dosa yang tersembunyi dalam pikiran dan hati. Namun, sebagai orang yang percaya kepada TUHAN, kita dipanggil untuk hidup kudus, menjauh dari dosa, dan berjalan dalam terang-Nya. Bagaimana kita bisa melawan dosa dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini renungan untuk membantu kita merenungkan langkah-langkah praktis dalam melawan dosa.

1. Mengenali Dosa dengan Jujur

Langkah pertama untuk melawan dosa adalah mengenalinya. Banyak orang jatuh dalam dosa karena mengabaikannya atau tidak mau mengakuinya. Dalam Mazmur 139:23-24, Daud berdoa, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.” Renungan ini mengajarkan kita untuk meminta Allah menyelidiki hati kita, agar kita sadar akan dosa-dosa yang mungkin tersembunyi.

2. Membangun Hubungan yang Dekat dengan TUHAN 

Semakin dekat hubungan kita dengan TUHAN, semakin besar kekuatan kita untuk melawan dosa. Yohanes 15:5 berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Melalui doa, membaca firman, dan bersekutu dengan sesama, kita mendapatkan kekuatan rohani untuk melawan godaan.

3. Mengandalkan Roh Kudus

Melawan dosa tidak dapat dilakukan hanya dengan kekuatan manusia. Roh Kudus adalah penolong yang diberikan Allah untuk membimbing, menegur, dan menguatkan kita. Dalam Galatia 5:16, Paulus berkata, “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meminta pimpinan Roh Kudus setiap hari.

4. Membangun Disiplin Rohani

Dosa sering kali masuk melalui kebiasaan kecil yang dibiarkan. Oleh sebab itu, penting untuk memiliki disiplin rohani seperti waktu doa, membaca Alkitab, berpuasa, dan merenungkan firman TUHAN. Disiplin ini memperkuat iman kita sehingga kita lebih tangguh dalam melawan dosa.

5. Menghindari Godaan

Kadang-kadang cara terbaik melawan dosa adalah menjauhi godaan. Dalam 1 Korintus 10:13, kita diajarkan bahwa Allah selalu menyediakan jalan keluar dari setiap pencobaan. Salah satu langkah praktis adalah mengenali apa yang menjadi kelemahan kita dan menjauhinya. Jika godaan berasal dari pergaulan, kebiasaan buruk, atau situasi tertentu, kita harus mengambil keputusan tegas untuk menghindarinya.

6. Pengakuan dan Pertobatan

Ketika kita jatuh dalam dosa, jangan menunda untuk mengakuinya kepada TUHAN dan bertobat. 1 Yohanes 1:9 berkata, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” TUHAN selalu siap menerima kita kembali jika kita datang dengan hati yang tulus.

7. Berjuang Bersama Komunitas

Kita tidak diciptakan untuk hidup sendiri, termasuk dalam perjuangan melawan dosa. Komunitas orang percaya dapat menjadi tempat untuk saling menguatkan dan mendukung. Yakobus 5:16 mengatakan, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.”

Doa untuk Melawan Dosa

Sebagai penutup renungan ini, marilah kita merenungkan pentingnya doa dalam perjuangan melawan dosa. Doa bukan hanya sarana untuk meminta kekuatan, tetapi juga cara untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan TUHAN. Ketika kita berserah sepenuhnya melalui doa, hati kita diperbarui dan dipenuhi oleh damai sejahtera-Nya. Berikut adalah contoh doa yang dapat menjadi panduan :

“Ya TUHAN yang Maha Kudus, aku datang ke hadapan-Mu dengan hati yang penuh kerendahan. Aku mengakui bahwa aku sering jatuh dalam dosa dan tidak mampu melawan dengan kekuatanku sendiri. Ampunilah aku, ya Bapa, dan sucikanlah hatiku.
Berikanlah aku kekuatan melalui Roh Kudus-Mu agar aku dapat menolak setiap godaan yang menjauhkan aku dari-Mu. Pimpinlah langkah-langkahku agar aku dapat hidup dalam kebenaran dan mencerminkan kasih-Mu kepada orang lain.
Ajari aku untuk terus bersandar kepada-Mu dan tidak menyerah dalam perjuangan ini. Terima kasih untuk pengampunan dan kasih karunia-Mu yang tidak berkesudahan. Dalam nama Yesus Kristus aku berdoa. Amin.”

Menghidupi Kemenangan atas Dosa

Setelah kita berdoa dan berkomitmen melawan dosa, penting untuk menghidupi kemenangan yang telah diberikan TUHAN. Ingatlah bahwa Yesus telah mengalahkan kuasa dosa melalui kebangkitan-Nya. Roma 6:14 berkata, “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.”

Jadikan firman TUHAN sebagai pedoman hidup, dan ingatlah bahwa setiap langkah kecil dalam ketaatan adalah sebuah kemenangan besar di mata TUHAN. Meskipun mungkin ada saat-saat ketika kita gagal, janganlah berputus asa. TUHAN selalu menyediakan kesempatan baru bagi kita untuk bangkit dan terus berjalan dalam kasih-Nya.

Semoga renungan ini menguatkan iman Anda dan memberikan pengharapan baru dalam perjuangan melawan dosa. Hidup ini adalah sebuah perjalanan iman, dan bersama TUHAN, kita dapat melangkah dengan penuh keyakinan. TUHAN menyertai Anda selalu.


Pengharapan dalam Kristus

Melawan dosa adalah perjalanan seumur hidup, tetapi kita memiliki pengharapan di dalam Kristus. Kemenangan melawan dosa bukanlah hasil usaha kita semata, tetapi merupakan anugerah Allah melalui karya Yesus di kayu salib. Ketika kita merasa lemah, ingatlah firman TUHAN dalam 2 Korintus 12:9, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

Melawan iblis membutuhkan kesadaran, keteguhan, dan upaya terus-menerus. Dengan memperkuat iman, menjauhi godaan, dan memohon perlindungan TUHAN kita dapat menang dalam pertempuran melawan kejahatan. Ingatlah bahwa iblis hanya dapat menguasai jika kita memberi izin. Tetaplah dekat dengan TUHAN, dan kebaikan akan selalu menang.


Ayub 1:6-9

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? (Ayub 1:6 -9)

Ayub 1:12

Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. 

Ayub 2:1-7

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya." Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. 

Mungkin banyak pembaca Kristen Punya pandangan bahwa judul postingan Kristen Punya kali ini terlalu ekstrime kata ada sebelum Iblis menjemput pada judul artikel. Mungkin ada yang menganggap judulnya menyeramkan seperti judul film horor Sebelum Iblis Menjemput 

Tahukah saudara bahwa iblis juga bisa membuat hal - hal yang supranatural, hal - hal yang membuat orang menjadi heran dan kagum? 

Iblis merupakan nama penguasa dunia kejahatan. Dalam bahasa Ibrani biasanya menggunakan kata ' satan ', dalam bahasa Yunani menggunakan ' satanas ' arti dasarnya 'lawan'. Dalam kitab Ayub menceritakan iblis muncul di hadirat TUHAN di antara ' anak-anak TUHAN '. Acuan dalqm surat atau kitab Perjanjian Lama mengenai iblis jarang sekali, tapi iblis terus-menerus terlibat dalam kegiatan-kegiatan melawan kepentingan manusia. Ia membujuk Daud untuk menghitung rakyatnya.

1 Tawarikh 21:1

Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel. 

Ia berdiri di sebelah kanan Yosua, imam agung, dan 'mendakwa' Yosua, sehingga menimbulkan amarah TUHAN.

Zakharia 3:1-2 :

Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"

Pemazmur menganggap adalah bencana jika Iblis berdiri di sebelah kanan seseorang (Mazmur 109:6, dalam Alkitab Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari menggunakan kata 'pendakwa'). 

Yohanes berkata bahwa 'Iblis berbuat dosa dari mulanya' (1 Yohanes 3:8), dan acuan surat - surat dalam Perjanjian Lama mengenai Iblis mendukung hal ini. 

Kebanyakan dari informasi tentang Iblis sumbernya adalah Perjanjian Baru, di mana makhluk jahat yang teramat mengerikan ini disebut Satanas atau ho diabolos tanpa perbedaan arti, dan dalam hal-hal tertentu juga disebut Beelzebul (atau Beelzeboul, atau Beezeboul, Matius 10:25, Matius 12:24 dan 27). Ungkapan - ungkapan lainnya seperti ' penguasa dunia' (Yohanes 14:30) atau 'penguasa kerajaan angkasa' (Efesus 2:2) juga digunakan. Iblis selalu dilukiskan sebagai pribadi roh yang melawan Allah, dan bekerja untuk menggagalkan maksud - maksud Allah. 

Matius dan Lukas menceritakan, bahwa Yesus pada awal pekerjaan-Nya mengalami pencobaan berat, ketika Iblis mencobai Dia supaya melaksanakan tugas-Nya dengan semangat yang keliru (Matius 4, Lukas 4 dan Markus 1:13). Setelah itu Iblis meninggalkan-Nya 'untuk sementara', yang berarti bahwa pertarungan itu kemudian diulangi lagi. Hal ini jelas pada pernyataan bahwa 'Ia sama dengan kita, Ia telah dicobai' (Ibrani 4:15). Konflik tersebut bukan kebetulan. Sebab maksud kedatangan Yesus ke dunia dinyatakan sebagai 'membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis' (1 Yohanes 3:8, lihat juga Ibrani 2:14). Di mana-mana Perjanjian Baru melihat konflik besar antara kekuatan Allah dan kebaikan di satu pihak, melawan kejahatan di bawah pimpinan Iblis di pihak lain. Hal ini bukanlah pikiran satu atau dua penulis saja, melainkan umum dan mendasar. 

Tak dapat diragukan betapa hebat dan sengitnya konflik itu. Untuk menekankan kengeriannya, Petrus menggambarkan Iblis "berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum - aum dan mencari orang yang dapat ditelannya' (1 Petrus 5:8). Rasul Paulus lebih memikirkan kelicikan si jahat dengan menyatakan "Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang' (2 Korintus 11:14), sehingga tidak mengherankan bila antek - anteknya nampak sangat meyakinkan dalam penyamaran mereka. Orang-orang Efesus dinasihati agar bisa 'mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis' (Efesus 6:11), dan ada beberapa acuan tentang Jerat Iblis" (1 Timotius 3:7 dan 2 Timotius 2:26). Ayat - ayat seperti itu menekankan bahwa orang Kristen (dan bahkan penghulu malaikat, Yudas 9) terus terlibat dalam pertarungan yang tak henti hentinya tanpa iba yang penuh kelicikan.

Orang Kristen tidak dapat mengundurkan diri dari pertarungan itu. Juga tidak dapat menganggap bahwa kejahatan selalu kelihatan sebagai kejahatan, karena kejahatan bisa saja menyamar menjadi kebaikan namun motifnya adalah kejahatan. Diperlukan kepintaran, keuletan, kegigihan dan keberanian, dan hikmat dari TUHAN, berdoalah kepada TUHAN dengan meminta tuntunanNya. Selanjutnya yakinkan kepada dirimu sendiri bahwa perlawanan yang kuat terhadap Iblis akan selalu berhasil. Paulus menasihati kita semua umat Kristen agar melawan Iblis "dengan iman yang teguh' (1 Petrus 5:9), dan Yakobus berkata, 'lawanlah Iblis, maka ia akar: lari dari padamu' (Yakobus 4:7).


Yakobus 4:7-8

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati.

Paulus menasihatkan agar jangan ' memberi kesempatan kepada Iblis ' (Efesus 4:27), dan dampak dari mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah ialah, orang percaya dapat melawan apa pun serangan si jahat (Efesus 6:11, 13). Paulus meletakkan kepercayaannya pada kesetiaan Allah. "Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar” (1 Korintus 10:13). Rasul Paulus sadar betul akan kecerdikan Iblis dan yang selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan atas kita. Tapi Paulus menambahkan 'kita tahu apa maksudnya” (atau seperti yang dapat diterjemahkan, ' aku sadar akan siasat-siasatnya ', 2 Korintus 2:11). 

2 Korintus 2:9-11

Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu.Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, -- seandainya ada yang harus kuampuni --, maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus, supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya. 

Iblis selalu melawan Injil, sebagaimana nampak di sepanjang pelayanan Kristus. Iblis bekerja melalui pengikut-pengikut Yesus, seperti Petrus ketika menolak gagasan tentang salib dan ditegur keras, 'Enyahlah Iblis' (Matius 16:23), Iblis mempunyai rencana selanjutnya terhadap Petrus, tapi TUHAN Yesus berdoa untuknya (Lukas 22:31 dan ayat berikutnya). Iblis bekerja juga dalam musuh - musuh Yesus. Justru Yesus menyatakan kepada musuh - musuhNya itu bahwa 'Iblislah yang menjadi bapakmu' (Yohanes 8:44). Semua pertentangan itu mencapai puncaknya pada masa sengsara Yesus. Pekerjaan Yudas dinyatakan sebagai kegiatan si jahat. Iblis "masuk ke dalam' Yudas (Lukas 22:3, Yohanes 13:27). Iblis "membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia' (Yohanes 13:2). Dengan salib menanti di depan Yesus berkata 'penguasa dunia ini datang' (Yohanes 14:30). 

Iblis terus-menerus menggodai manusia (1 Korintus 7:5), Alkitab melaporkan bahwa Iblis bekerja dalam diri seorang percaya, Ananias ('mengapa hatimu dikuasai Iblis ...?', Kisah Para Rasul 5:3), dan dalam ihwal Elimas terang-terangan membelokkan jalan TUHAN ('hai anak Iblis ... engkau musuh segala kebenaran," Kisah Para Rasul 13:10). Prinsip umum diberikan dalam 1 Yohanes 3:8, "barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis.” 

Orang dapat begitu saja menyerahkan dirinya kepada Iblis sehingga ia menjadi milik Iblis, menjadi 'anak - anaknya' (1 Yohanes 3:10). Karena itulah Alkitab berbicara tentang 'jemaah Iblis' (Wahyu 2:9, Wahyu 3:9), dan tentang orang yang diam 'di tempat takhta Iblis' (Wahyu 2:13). Iblis menghalang - halangi pekerjaan para pemberita Injil (1 Tesalonika 2:18). Ia merampas benih unggul yang ditaburkan di dalam hati manusia (Markus 4:15). Ia menyebarkan 'anak - anak si jahat' di ladang, yaitu dunia (Matius 13:38). Kegiatan Iblis dapat berakibat fatal atas jasmani manusia (Lukas 13:16). Ia selalu dilukiskan mempunyai banyak akal dan terus aktif. 

Marilah kita terus berjuang melawan iblis dengan kekuatan dari TUHAN, hidup dalam kebenaran, dan menjadi terang bagi dunia ini. TUHAN memberkati.

0 Response to "Akibat Dosa Bagi Kehidupan Manusia"

Post a Comment

Selamat datang di website Kristen Punya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8166554209669713" crossorigin="anonymous">

Iklan Bawah Artikel